JURNAL SOREANG- Biasanya milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) kurang terdengar bahkan bisa jadi masih asing di telinga kaum Muslimin.
Namun berbeda dengan MUI Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, yang melancarkan gebrakan di saat milad MUI.
"Warga masyarakat belum banyak yang tahu kalau MUI itu miladnya tiap tanggal 26 Juli," kata Ketua MUI Kecamatan Cicalengka, KH. Asep M. Zen.
Kegiatan yang digelar adalah jalan sehat yang diikuti 5.000 orang, kreasi seni dan tahlil Akbar.
Ada duo Asep yang mempelopori kegiatan ini yakni KH. Asep M. Zen dan KH. Asep Abdul Azis.
Untuk jalan sehat dimulai (Start) dari ponpes Al Huda (jln. Rd. Dewi Sartika Cicalengka) lalu menyusuri jalan protokol dan perkampungan.
"Jalan sehat sejauh 7 Km dengan finish di Ponpes Al Huda. Acara diakhiri dengan pembagian doorprize seperti alat-alat elektronik," katanya.
Baca Juga: LPPOM MUI Kini Berusia 33 Tahun dengan Fungsi Berkurang? Ini Sejarahnya dan Tantangan ke Depan
Gebyar milad MUI bertema "Bersatu dalam perbedaan untuk mewujudkan kemaslahatan Ummat" juga diisi dengan kreasi seni par santri.
Acara pada Sabtu 29 Juli 2023 juga diisi dengan ceramah oleh KH. Asep Abdul Azis dan tahlil akbar yang diikuti sekitar 4.500 orang.
Menurut Abdul Azis, acara ini sebagai bentuk komitmen MUI menjaga persatuan, memperkokoh kerukunan dan memelihara keberagaman bangsa.
"Sikap memelihara keberagaman, sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan bagian dari ajaran Islam. Apalagi nabi juga mengeluarkan Piagam Madinah sehingg persatuan dalam keberagaman dapat dibina," katanya.
Dalam hal ini, MUI mengupayakan terpeliharanya kerukunan umat secara kelembagaan melalui sejumlah kegiatan.
Upaya tersebut terlihat dari terbentuknya komisi khusus di bidang kerukunan antarumat beragama, komisi bidang ukhuwah, sejumlah kegiatan literasi, dan sosialisasi kerukunan seperti jalan sehat dan tahlil Akbar.
Baca Juga: KH Yayan Terpilih Lagi Sebagai Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung, Ini Perolehan Suaranya
Dia menjelaskan kaum Muslimin harus faham MUI sebagai wadah ulama, zuama, dan cendekiawan yang memiliki peran krusial untuk memberi bimbingan dan tuntutan, khususnya kepada umat Islam Indonesia.
"Karenanya, Perayaan Milad Ke-48 MUI dijadikan sebagai momentum memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya di Kecamatan Cicalengka," ujarnya.***