JURNAL SOREANG - Pendidikan Politik (Dikpol) diselenggarakan DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, merupakan program wajib.
Dikpol tersebut dilaksanakan bukan hanya di tingkat Kabupaten/Kota, namu dilaksanakan juga oleh DPP dan DPD Provinsi.
Hal tersebut disampaikan H.Anang Susanto anggota komisi V DPR RI Fraksi Golkar asal dapil Jabar II, Kabupaten Bandung dan KBB.
Baca Juga: Tanggal Berapa Puasa Sunah Ayyamul Bidh Maret, Syaban 2023? Simak Bacaan Niat hingga Tatacaranya
Menurutnya, Dikpol dilaksanakan untuk mewujudkan terbentuknya fungsionaris partai yang profesional dalam memahami dan menyosialisasikan berbagai hal yang terkait dengan pemilu.
"Dikpol digelar mulai di tingkat DPD Kabupaten/Kota, DPD Provinsi dan DPP Partai Golkar untuk mewujudkan terbentuk fungsionaris yang profesional untuk kemenangan di pemilu 2024 nanti," kata Anang Susanto kepada Jurnal Soreang, Sabtu 4 Maret 2023.
Anang menjelaskan, Peserta Dikpol akan mendapatkan pengetahuan untuk mengenalkan siapa presiden yang diusung Partai Golkar, konsep dan strategi apa yang akan ditawarkan kepada konstituen.
Baca Juga: Luar Biasa! 4 Weton Ini Akan Sugih di Bulan Maret Ini, Inilah Daftarnya
Selain itu, peserta Dikpol juga akan mengetahui mengenai Partai Golkar bagaimana Calon Legislatif (Caleg) bisa menjadi anggota legislatif (Aleg).
"Semua strategi, rencana partai akan dikomunikasi kepada seluruh peserta Dikpol. Hal itu, agar menjadi kekuatan Partai Golkar meraih kemenangan di pemilu 2024 nanti," jelasnya.
Lebih lanjut Anang mengatakan, kalau boleh dikatakan, Dikpol tersebut merupakan 'Nyawa' Partai Golkar dalam menggerak semua kekuatan.
"Dikpol kan nyawa, seluruh kekuatan dan strategi partai Golkar akan dikeluarkan untuk memenangkan perhelatan pemilu 2024 nanti," katanya.
Intinya, lanjut Anang, Dikpol tersebut merupakan persiapan Partai Golkar dalam menghadapi pemilu 2024, dengan target Menang Pemilu secara menyeluruh.
"Dikpol tahapan untuk mempersiapkan kekuatan untuk kemenangan Golkar di Pemilu 2024, salah satunya memenangkan Ketua Umum pak Airlangga Hartarto menjadi Presiden RI," pungkasnya.***