Pesantren Lansia Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ukhrowi bagi Para Sepuh

26 Oktober 2022, 17:40 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum (ketiga dari kanan) memberikan cindera mata kepada santri lansia saat peresmian pesantren lansia di Griya Lansia Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu 26 Oktober 2022. /Ade Mamad / Jurnal Soreang /

JURNAL SOREANG - Tidak hanya pemenuhan kebutuhan dalam urusan duniawi saja, namun untuk urusan ukhrowi pun harus diperhatikan.

Demikian yang diimbuhkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat meresmikan pesantren lansia di Griya Lansia Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu 26 Oktober 2022. 

Sebab, hal itu pun seiring visi pemerintah provinsi Jawa Barat dalam program pesantren lansia juara.

Baca Juga: Kekuatan Naruto Bisa Disaingi Jigen di Era Boruto? Warga Konoha Pernah Bersiap Jadi Bala Bantuan

"Jadi lansia pun diberikan pendidikan yang bersifat ukhrowi," kata Uu.

Sebab, menurut Uu, tidak menutup kemungkinan pembekalan ilmu ukhrowi para lansia sangat kurang, sehingga hal itu penting dilakukan oleh pemerintah.

"Maaf, mungkin disaat usia muda, tidak pernah belajar agama, gak bisa membaca Al Qur'an dan lainnya, maka disini diberikan pendidikan yang bersifat ukhrowi," imbuhnya.

Baca Juga: Pimpinan Pusat PERSIS Wacanakan Pendataan Database Komunitas Literasi, Berikut Penjelasannya

Uu pun berujar jika seseorang yang diberi kesempatan usia lebih lama, maka harus dipergunakan sebaik mungkin dalam hal urusan ukhrowinya.

"Maka lebih baik dimanfaatkan lagi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, " harapnya.

Lebih jauh, dikatakan Wagub, jika hingga saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersedia menerima para lansia untuk ditempatkan di berbagai panti atau griya lansia yang tersebar di sejumlah Kabupaten Kota.

Baca Juga: Ungkap Spekulasi Fans Terkait Saruto, Anak Boruto dan Sarada yang Viral, jadi Calon Cucu Naruto dan Sasuke?

"Kita terima para lansia untuk ditempatkan di sejumlah panti dan griya lansia, bagi mereka yang sudah tidak ada yang mengurus," tegasnya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dr. H. Dodo Suhendar, MM, mengatakan jika pola pendidikan pesantren di griya lansia, disesuaikan dengan kondisi lansia itu sendiri. 

"Ada lansia yang tidak bisa baca Al Qur'an, tidak bisa baca bacaan sholat atau sholatnya kadang-kadang, maka di pesantren lansia ini pola pendidikannya kita sesuaikan," kata Dodo.

Baca Juga: WOW! Ternyata Ini Alasan Kenapa Naruto Selalu Pakai Baju Oranye dari Kecil, Remaja hingga Dewasa di Era Boruto

Bahkan, menurutnya, adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh pihaknya yang mengabdi di ruang lingkup kemanusiaan atau sosial.

"Sebab, metode dan modelnya kan harus betul-betul kayak pendampingan, seperti harus sabar, harus diulang-ulang," imbuhnya.

Lebih jauh, harapan Dodo, jika pola pendidikan pesantren di griya lansia tersebut menjadi rule model bagi pusat layanan lansia lainnya, yangbada di Jawa Barat. 

Baca Juga: Ternyata Inilah 5 Kesamaan antara Anime One Piece dan Naruto, No 4 Agak Nyeleneh, Namun Buat Seriesnya Sukses!

"Dan kemudian bisa dikembangkan di berbagai wilayah seperti Garut, Karawang,  Sukabumi serta Ciparay Kabupaten Bandung," tambahnya.

Bahkan Dinas Sosial pun secara terbuka menerima bagi mereka yang ingin mengabdi kepada para lansia.

Sehingga program kolaborasi yang melibatkan berbagai macam elemen masyarakat bisa berjalan dengan baik. 

Baca Juga: 4 Ninja Kuat Serial Naruto yang Bisa Dikalahkan Luffy One Piece, Siapa Saja? Naruto Uzumaki termasuk?

Terutama bagi mereka yang hendak mengabdikan diri untuk saling berbagi dengan para lansia.

"Kami mengajak pada siapa saja untuk saling berbagi ilmu termasuk urusan agama, kita sangat terbuka," tegas Dodo.

Sementara itu, Kepala UPTD PPS Griya Lansia, Ade Irwan, S.Sos.,M.Si. menjelaskan jika terdapat 7 UPTD Pelayanan Rehabilitasi Sosial Kemanusiaan di Jawa Barat, dan salah satunya pelayanan kepada Lansia.

"Adapun program yang diterapkan kepada lansia, secara umum SOPnya sama, tetapi kita menitikberatkan pemenuhan pelayanan kebutuhan yang wajib seperti layaknya hidup manusia," kata Ade.

Kebutuhan yang dimaksud adalah terkait pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan juga kerohanian dan kesenian.

"Khusus untuk hari ini, yaitu pemantapan atau peningkatan kapasitas pembelajaran kerohanian di bidang keagamaan," imbuhnya.

Dikatakan Ade, ada 3 kategori lansia yakni Mandiri, Semi Mandiri dan Bed Rest.

"Dari ketiga kategori lansia ini, kita berikan pola pemberian bimbingan yang berbeda juga," tegasnya.

Sementara itu, jumlah lansia yang ada di Griya Lansia Ciparay sebanyak 150 orang dari jumlah total di Jawa Barat yang mencapai 350 orang, tersebar di Kabupaten Garut, Karawang dan Sukabumi.***

 

Editor: Ade Mamad

Tags

Terkini

Terpopuler