JURNAL SOREANG - Pada Minggu, 29 Mei 2022. pencarian hari keempat Emmeril Kahn yang hilang di Sungai Aare, Swiss, ternyata ada kendala.
Tim SAR pencarian Emmeril Kahn di Sungai Aare melaporkan adanya kendala kepada pihak Polisi Maritim Swiss.
Polisi Maritim Swiss ungkapkan bahwa mereka terkendala untuk mencari keberadaan Emeril Kahn yang hilang di Sungai Aare.
Kendala yang dihadapi oleh Tim SAR pencarian Emmeril Kahn adalah karena kekeruhan air Sungai Aare.
Karena Keruhnya air Sungai Aare di Swiss itulah yang sebabkan pengamatan tidak maksimal dan terkendala.
Kendala ini juga pernah disampaikan oleh Dubes RI di Swiss, Muliaman Hadad.
Menurutnya, dalam kondisi saat ini memang warna air Sungai Aare menjadi keruh akibat salju yang meleleh.
KBRI Bern di Swiss umumkan update pencarian Emmeril Kahn pada hari keempat yang dipimpin oleh Kepala Polisi Maritim Bern.
“Menurut Polisi Maritim, proses pencarian pada hari ini masih terkendala oleh tingkat kekeruhan air yang bersumber dari partikel lelehan salju,” tulis keterangan KBRI Swiss.
“Pencarian akan kembali dilanjutkan besok pagi (30/5),” sambung tulisan yang dirilis KBRI Swiss pada 30 Mei 2022.
Sabtu lalu, Muliaman Hadad mengatakan saat kejadian suhu air sekitar 16 derajat celcius, dengan kondisi air agak keruh.
“Itu agak keruh dibandingkan situasi optimal yang biru bening, apalagi kalau lama tidak hujan musim panas, terlihat biru bening,” ujar Muliaman Hadad.
Muliaman Hadad menjelaskan yang bisa jadi kendala dalam pencarian ini adalah soal tingkat kekeruhan air.
Ia juga menjelaskan bahwa air Sungai Aare itu sumbernya berasal dari salju di pegunungan.
“Danau maupun Sungai Aare ini airnya adalah dari salju yang meleleh, jadi relatif dingin suhunya,” jelas Muliaman Hadad.
“Dan biasanya, salju meleleh itu ada kristal putih yang membuat warna air agak keruh sehingga menyulitkan penyelamatan,” sambungnya.***