Tidak Terasa Manfaatnya, Ribuan Tukang Ojek Ciwidey Pertanyakan Kejelasan Iuran yang Dipungut Pemdes

27 September 2021, 09:08 WIB
Ilustrasi uang rupiah. Para tukang ojek di Ciwidey Kabupaten Bandung, mempertanyakan kejelasan iuran yang dipungut setiap hari oleh perangkat desa Ciwidey. /Pexels/Ahsanjaya/Pexels

JURNAL SOREANG - Para tukang Ojeg yang biasa mangkal disekitar Alun Alun Takoci dan Pasar Cibeureum Ciwidey, Kabupaten Bandung mempertanyakan kejelasan uang yang dipungut setiap hari.

Hampir semua tukang ojeg yang biasa mangkal di sekitar alun alun Ciwidey, dipungut iuran Rp2000 oleh oknum perangkat Pemerintah desa (pemdes) Ciwidey.

"Ya, kami setiap hari dipungut iuran Rp2000. Tapi, tujuan uangnya tidak jelas kemana atau untuk apa," kata (GD) Salah satu tukang ojeg yang meminta namanya dirahasiakan.

Baca Juga: Ternyata, Sultan Hassanal Bolkiah Punya Keponakan Seorang Pesepakbola, Berikut Kisahnya

Menurut (GD), setiap hari dirinya bersama tukang ojeg lain biasa mangkal disekitar Takoci ciwidey.

"Setiap hari mangkal di sekitar Takoci, bayar iuran setiap hari walau gak tau tujuannya untuk apa," jelasnya.

Kalau tujuannya jelas, dan ada perhatian kepada para ojeg, pihaknya tidak akan mempertanyakan iuran tersebut.

"Kami tidak pernah merasakan manfaat dari iuran yang dibayarkan setiap hari," katanya

Hal yang sama dikatakan (IS), menurutnya, para tukang ojeg yang dipungut iuran setiap hari diberi tanda stiker.

Baca Juga: UPDATE Klasemen PON XX Papua Cabang Futsal, Jawa Barat Berada di Puncak Grup B

"Semua tukang ojeg kan dikasih tanda stiker, jadi motor yang makal dan terpasang stiker harus ngasih iuran setiap hari Rp2000," jelasnya.

Tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar alun alun Takoci Ciwidey, semuanya dikasih tanda stiker dan dipungut iuran oleh perangkat pemdes.

"Kurang lebih ada sekitar 800 orang, yang biasa mangkal di sekitar Takoci Ciwidey ini," akunya.

Senada dengan GD dan IS, ribuan tukang ojek yang biasa mangkal di pasar Cibeureum Ciwidey juga mengaku sama dipungut iuran oleh perangkat pemdes Ciwidey.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts Enggan Remehkan Persikabo 1973 di Liga 1 2021

"Sama, semua ojek yang mangkal di pasar juga diminta iuran oleh perangkat desa," katanya.

Menurut informasi di lapangan, jumlah tukang ojek yang biasa mangkal di pasar Cibeureum dan sekitar masjid agung dan alun alun Ciwidey ada lebih dari 1000 orang.

"kalau diakumulasi kan berapa uang yang dikumpulkan pemdes per bulan, dan apa manfaat yang kami terima dari iuran itu," tuturnya.

"Kami berharap, Pemdes Ciwidey bisa memberikan penjelasan. Agar kami bisa merasakan manfaat, sehingga Kami pun tidak merasa keberatan," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler