Kabar Gembira, 17 Ribu Guru Ngaji Akan Dapat Insentif dari Pemkab Bandung, Bupati: Dananya di Disdik

21 Agustus 2021, 10:34 WIB
Bupati Bandung H. Dadang Supriatna saat memukuk gong untuk membuka Musda LDII Kabupaten Bandung di Pesantren Baitul Amal Baleendah, Sabtu 21 Agustus 2021. /SARNAPI/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG- Pemkab Bandung pada APBD tahun ini akan mengalokasikan anggaran insentif guru ngaji sampai Rp99 miliar.

Rencananya tiap guru ngaji akan mendapatkan Rp500 ribu per bulan yang di dalamnya termasuk tanggungan iuran BPJS Kesehatan.

"Jadi untuk insentif guru ngaji sudah di dalamnya termasuk anggaran pembayaran BPJS Kesehatan," kata Bupati Bandung, Dadang Supriatna, saat Musda LDII Kabupaten Bandung, di Kantor DPD LDII Kabupaten Bandung, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Baca Juga: Sugianto di Musda LDII Kabupaten Bandung, Bupati Hijrah dulu dari Partai Golkar

Musda dihadiri perwakilan MUI dan ormas-ormas Islam Kabupaten Bandung, Ketua LDII Kabupaten Bandung dr. H. Agus Muharram, MM, dan Ketua LDII Jabar drg. HM Dicky Harun serta jajaran pengurus LDII Jawa Barat

Musda juga dihadiri Forpimcam Baleendah dan diikuti para pengurus LDII kecamatan melalui virtual karena kondisi yang masih pandemi Covid-19.

Lebih jauh Kang DS menyatakan, jumlah guru ngaji sebanyak 17.000 orang dengan kriteria memiliki garapan pengajian anak-anak TK, SD sampai SMP.

Baca Juga: Warga LDII Turut Ramaikan Upacara HUT RI Secara Virtual, Cuma Tidak Ada Lomba Agustusan

"Anak-anak itu ngaji di lokasi dekat rumah seperti masjid, Musala, madrasah bahkan bisa saja rumah warga dijadikan tempat pengajian anak-anak. Yang penting harus ada garapan pengajian anak-anak," ujarnya.

Tiap guru ngaji akan mendapatkan insentif Rp500 ribu per bulan yang dananya ditempatkan di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.

"Khususnya pada Bidang Pendidikan Non Formal atau PNF sehingga mudah untuk dikelola dan diawasi," katanya.

Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksinasi, LDII dan Puskesmas Melong Vaksinasi 400 Warga Cimahi

Pemberian insentif ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung yang sudah disahkan DPRD.

"Diharapkan dengan adanya insentif ini akan memacu pendidikan keagamaan sekaligus membentengi iman dan akhlak generasi mendatang. Ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Bandung Bedas khususnya pada bidang agamis," kata mantan anggota DPRD Kabupaten Bandung dan DPRD Jabar ini.

Dia berharap agar ormas-ormas Islam termasuk LDII untuk mendukung program agamis Pemkab Bandung maupun program pemberdayaan masyarakat lainnya.

Baca Juga: DPP LDII: HUT Kemerdekaan RI Mengingatkan Tanpa Pancasila Kita Rapuh

Dengan adanya program insentif ini, kata Kang DS, anak-anak usia TK, SD sampai SMP diwajibkan untuk mengaji yang lokasinya dekat dengan rumah.

"Mengaji ini sebagai upaya agar penanaman pendidikan agama dan pembentuk karakter dilakukan sejak dini," ujarnya.

"Kami faham betul LDII ini karena sudah lama bergaul dengan para pengurus dan kader-kader LDII. Garapan LDII juga cukup luas mulai dari pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi 3 Juta Santri Dimulai, Dua Pesantren LDII Jabar Jadi Lokasi 'kick off' Vaksinasi

Sementara Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung, dr. H. Agus Muharram menyatakan, lembaganya mendukung program Kabupaten Bandung Bedas karena muaranya adalah kesejahteraan masyarakat.

"LDII Kabupaten Bandung memiliki jaringan di 28 kecamatan dan ratusan pengurus tingkat desa dan kelurahan. Hanya tig kecamatan yang belum memiliki kepengurusan yakni Kecamatan Ibun, Pacet dan Kertasari," ujar mantan Wadir RSUD Al Ihsan Baleendah dan Wadir RS Santosa Kopo ini.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler