Warga Desa Pakutandang Ciparay Kab. Bandung Keluhkan Belum Dilakukan Disinfektan

19 Juni 2021, 19:20 WIB
Disinfektasi yang dilakukan petugas BAZNAS Kabupaten Bandung di NI Al Hakim, Cangkuang, Kabupaten Bandung. Warga zona merah di Kecamatan Ciparay meminta adanya penyemprotan disinfektan. /BAZNAS Kabupaten Bandung/

JURNAL SOREANG-Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikabarkan berada di Zona Merah.

Kabar Itu beredar luas di masyarakat dan kondisi tersebut dikeluhkan sejumlah warga, dikarenakan sebagian wilayah di Desa ini belum dilakukan penyemprotan cairan disinpektan.

Evy salah seorang warga  Barujati mengatakan, ia mendapatkan kabar informasi desanya masuk zona merah dari informasi yang diterima.

Baca Juga: Bertambah 4.737 orang, Total kasus pasien yang terpapar Covid-19 di Jakarta mencapai 463.552 orang

Bahkan sempat ada pengumuman, bahwa Kecamatan Ciparay Masuk zona merah. Selain itu, dikabarkan juga bahwa Desa Pakutandang salah satu desa yang dikabarkan masuk zona merah.

"Sangat ironis sekali dengan kondisi yang terjadi, di desanya masuk zona merah, namun sampai saat ini belum ada upaya penyemprotan yang dilakukan petugas," keluh Evy kepada Jurnal Soreang di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat 19 Juni 2021.

Evy menambahkan, pada Rabu lalu mendapat pengumuman bahwa akan dilakukan penyemprotan disinpektan oleh petugas.

Namun kata Evy, sampai saat ini penyemprotan tersebut belum ada realisasinya. "Saya tidak tahu pastinya, kenapa penyemprotan tersebut belum dilakukan, padahal saat ini di desanya masuk zona merah," ungkapnya.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Polresta Bandung Gelar Operasi Yustisi Penyekatan, Tiga Orang Ditemukan Reaktif

Hal senada disampaikan warga lainnya yakni Aldi Warga Andir. Saat ini, ia sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) dikarenakan terpapar positif Covid-19.

"Beberapa waktu lalu, saya positif Covid-19 dan langsung dilakukan perawatan di rumah sakit dan selanjutnya Isolasi mandiri di rumah. Alhamdulilah saat ini kondisinya mulai membaik," papar Aldi.

Terpapar Positif kata Aldi, sudah disampaikan kepada pihak RT setempat. Bahkan dari Puskesmas Pakutandang hanya menelepon dan tidak ada ke rumah.

"Hampir satu bulan lamanya, saya menutup usahanya. Belum menerima bantuan apapun selama menjalani isoman," terang Aldi.

Baca Juga: Tiga Varian Virus Baru Teridentifikasi di Jakarta, Dinkes: Ada Varian Alpha, Varian Beta dan Varian Delta

Guna mencegah dan memutus mata rantai wabah Covid-19, pihaknya menginginkan penyemprotan di kediamannya.

"Sampai saat ini, belum ada petugas melakukan penyemprotan terhadap kediamannya. Saya harap, petugas secepatnya melakukan penyemprotan," imbuh Aldi. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler