Biaya Haji 2021 Diperkirakan Rp44,3 Juta Per Orang, tapi Belum Disahkan Akibat Belum Ada Kepastian Haji

29 April 2021, 20:05 WIB
Anggota Dewan Pengawas BPKH, Suhaji Lestiadi (kiri) saat menyerahkan piagam kepada Wakil Ketua Komisi VIII DPR H. TB Ace Hasan Syadzily di hotel Grand Sunshine, Kamis 29 April 2021 /Sarnapi/

JURNAL SOREANG- Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2021 diperkirkan mencapai Rp44,3 juta per orang dengan tiap jemaah calon haji membayar biaya tambahan sekitar Rp9,16 juta.Namun biaya haji ini masih bersifat sementara karena belum ada kepastian penyelenggaraan ibadah haji dari pemerintah Arab Saudi.

"Meski Bipih 2021 masih sementara, namun ternyata sudah membuat keributan di masyarakat. Padahal DPR dan pemerintah belum menyetujui Bipih 2021," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Sjadzily, saat diseminasi pengawasan keuangan haji di Hotel Grand Sunshine, Kamis, 29 April 2021.

Dia menambahkan, Bipih sementara  tersebut dengan skenario jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini 25 persen dari kuota haji 210.000 orang.

Baca Juga: Ibadah Haji 2021 Belum Ada Kepastian, DPR Tetap Bahas Biaya Haji

"Karena ibadah haji tahun ini masih dalam pandemi sehingga biayanya juga meningkat. Dengan catatan ibadah haji tahun ini mendapatkan lampu hijau dari Arab Saudi," katanya.

Sedangkan Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), H. Suhaji Lestiadi mengatakan, sampai saat ini dana jemaah haji yang dikelola BPKH sebesar Rp146 triliun.

"Tiap tahun dana optimalisasi yang diperoleh BPKH sekutar Rp7 triliun per tahunnya. Sekitar 80 persen hasil optimalisasi haji ini dipakai untuk subsidi dana haji," katanya.

Baca Juga: Persiapan Haji 2021, Kemenag Bahas Fiqih Haji di Masa Pandemi, Meski Belum Ada Kepastian Ibadah Haji

Sedangkan Kepala Kemenag Kabupaten Bandung, H. Asep Ismail menyatakan, pihaknya siap apabila ada keputusan untuk pemberangkatan jemaah haji tahun 2021.

"Karena urusan paspor jemaah calon haji sudah mencapai 2.246 orang dan jemaah yang sudah melunasi biaya haji mencapai 2.492 orang," katanya.

Sedangkan untuk jemaah calhaj yang sudah menjalani Vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 1.875 orang dengan vaksin Sinovac."Cuma katanya vaksin sinivac tidak diakui pemerintah Arab Saudi sehingga membuat jemaah resah. Untuk itu, kami memohon agar ada kepastian soal nasib vaksin Sinovac," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler