Walk Out! Musda X DPD Golkar Kabupaten Bandung, Enjang Mulyana: Pelaksanaan Musda, Tidak Sesuai PDRT Partai

20 Februari 2021, 14:47 WIB
Enjang Mulyana PK Partai Golkar Kecamatan Paseh saat memberikan keterangan kepada awak media terkait aksi wolk out dari pelaksanaan musda x DPD Golkar Kambupaten Bandung, Sabtu 20 Februari 2021. /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Pelaksanaan Musda X DPD Golkar Kabupaten Bandung di warnai Aksi Walk Out tiga pengurus kecamatan (PK).

Aksi walk Out tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas pelaksanaan Musda X DPD Golkar Kabupaten Bandung.

Hal tersebut dikatakan Enjang Mulyana PK Partai Golkar Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, mengatakan,  protes keras pada pelaksanaan Musda X DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung yang dilaksanakan di Sutan Raja Hotel Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 20 Februari 2021. 

Baca Juga: Akhirnya Angkat Bicara, Nissa Sabyan Akui Terlanjur Cinta hingga Tak Bisa Lepaskan Ayus

Enjang Mulyana yang didampingi PK Kecamatan Pangalengan Asep dan Kecamatan Dayeuhkolot H. Sardan keluar atau walk out dari ruang pelaksanaan Musda X. 

"Saya protes keras. Termasuk saya sendiri di sini adalah Plt. PK Partai Golkar Kecamatan Paseh," kata Enjang kepada wartawan saat aksi walk out dari ruang pelaksanaan Musda.

Menurut Enjang, dirinya bersama kedua PK melakukan wolk Out karena menilai adanya kecerobohan administrasi dalam pelaksanaan musda. Karena, masa jabatan ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung habis pada 31 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Dan Kalina Oktarani Batal Nikah, Angel Lelga : Mau Komen Tapi Takut Dosa

"Segala administrasi termasuk surat undangan ditandatangi oleh ketua dan Sekretaris DPD. Padahal sudah habis masa jabatannya, yang menjadi pertanyaan, apakah sudah ada perpanjangannya?" Tegas Enjang.

Kalau SK perpanjangan kepengurusan DPD tidak diperpanjang, kata Enjang, bisa menjadi legalitas pelaksanaan Musda X DPD Golkar Kabupaten Bandung.

"Kalau diibaratkan, jika masa berlaku STNK sudah habis, ketika berkendara akan kena tilang oleh Polisi. Jadi, hal itu sangat penting. Itu salahsatu pertanyaan kami," akunya.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 20 Februari 2021: Teka-teki Keberadaan Pasha dan Penyebab Kematian Claudia

Selain itu, kata Enjang, ada lima PK yang diduga tak diundang dalam pelaksanaan Musda X tersebut. Padahal, kelima PK tersebut, sudah mengikuti verifikasi dan dinyatakan harus mengikuti proses Musda oleh DPD Golkar Jawa Barat.

"Sesuai hasil verifikasi yang dilegalkan melalui berita acara tim verifikasi dan diketahui DPD Golkar Jabar. Namun kenapa, Teman kami lima PK tidak diundang. Ini masalahnya," tuturnya.

Kelima PK tersebut, tambah Enjang, diantaranya, PK Kecamatan Nagreg, PK Cikancung,  PK Cimaung, PK Solokanjeruk, dan PK Kecamatan Margahayu.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 20 Februari 2021: Elsa Hancur! Al Tanya Andin Soal Kehamilan, Rendi Lapor Mateo Ditangkap

"Kelima teman kami itu sudah diverifikasi di DPD Partai Golkar Jabar. Bahwa kita bukan perusahaan, bukan yayasan, bahwa kita adalah organisasi politik dan bahkan politis," tegasnya.

Dengan demikian, Enjang mewakili ketiga PK yang sama sama melakukan aksi wolk out menyatakan dengan tegas untuk tidak mengikuti pelaksanaan Musda X DPD Golkar Kabupaten Bandung.

"Mohon izin dan mohon maaf, kami tidak bisa mengikuti Musda seterusnya. Karena ada indikasi kebocoran Adminitrasi dan tidak mematuhi PDRT Partai," katanya.

Baca Juga: Persiapan Kedatangan Menpan RB Tjahjo Kumolo, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Lakukan Gladi

Enjang menegaskan sekaligus berharap kepada sejumlah pihak untuk menginformasikan dan menunjukkan yang baik itu baik dan yang benar itu benar.

" kepada semua pihak, ataupun kepada rekan rekan wartawan harus menginformasikan yang baik itu baik dan yang salah itu salah," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler