Network
JURNAL SOREANG - Bermain game online harusnya menjadi hal yang sangat menyenangkan baik itu bagi laki-laki atau bagi perempuan.
Namun bermmain game pada dunia online sering sekali menimbulkan ketidaknyamanan atau juga ketidakamanan bagi seorang perempuan.
Karena permpuan rentan terkena KBGO atau kekerasan berbasis gender online.
Baca Juga: Simak 5 Zodiak Perfeksionis, Ada Virgo Sampai Scorpio
Pernah ada sebuah kuesioner yang dilakukan oleh komunitas gamer perempuan Good Girl: Game On! Pada tahun 2022 menyebutkan bahwa 65% game perempuan pernah mengalami KBGO saat bermain game.
<p><iframe width="300" height="150" data-class="ads-script" data-type="ads-script"><br /><!--<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309" crossorigin="anonymous"></script><ins class="adsbygoogle"<br />style="display:block; text-align:center;"<br />data-ad-layout="in-article"<br />data-ad-format="fluid"<br />data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"<br />data-ad-slot="8990094815"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><br />--><br /></iframe></p>
Selain itu, dalam catatan tahun komnas perempuan pun menyebutkan bahwa pada tahun 2022 KBGO meningkat sebanyak 83% dari tahun 2020.
Dikarenakan fenomena tersebut maka diperlukan ruang aman bagi perempuan dalam dunia online termasuk game online. Maka dari itu simak upaya apa saja yang perlu dilakukan agar keamanan dan kenyamanan bisa tercipta bagi gamer perempuan.
Pertama saling peduli satu sama lain, setiap yang bermain game perlu mengenali mengenai skill satu sama lain karena tentu banyak sekali tujuan-tujuan yang berbeda saat bermain game seperti menghilangkan stres, melaksanakan hobi, sampai kepada mencari materi.
Kedua mengabaikan pemain yang toxic, saat bermain game tentu seseorang akan menemukan orang baru.
Namun tak jarang orang baru tersebut adalah orang yang toxic yang dimana bisa mengeluarkan kata-kata kasar, kebencian, dan juga penghinaan.
Baca Juga: Ingin Seperti Rintik Sedu? Ini 5 Tips Menjadi Penulis ala Tsana
Maka setiap gamer tentu memiliki hak untuk menjauhi orang tersebut agar tetap merasa aman.
Ketiga mengajak orang-orang terdekat untuk melawan kultur toxic, cara mengajak orang terdekat untuk melawan kultur toxic adalah bisa dengan menegur, memperingatkan, sampai meninggalkan komunitas tersebut untuk mencari komunitas yang lebih sehat.
Keempat menyadari bahwa game hadir sebagai media untuk bersenang-senang, jangan lupa juga bahwa game adalah sebuah permainan yang membuat seseorang bersenang-senang.
Namun jika ingin berkompetisi maka tentu berkompetisilah dengan cara yang sehat.
<p><iframe width="300" height="150" data-class="ads-script" data-type="ads-script"><br /><!--<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309" crossorigin="anonymous"></script><ins class="adsbygoogle"<br />style="display:block; text-align:center;"<br />data-ad-layout="in-article"<br />data-ad-format="fluid"<br />data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"<br />data-ad-slot="8990094815"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><br />--><br /></iframe></p>
Kelima ikut bergabung dengan komunitas yang cocok dengan kamu, komunitas yang cocok tentu akan menjadi komunitas yang sehat dan akan menhindarkan dari hal-hal bahaya yang mengintai.
Hingga akhirnya bermain game perlu menjadi sebuah tempat yang bisa membuat siapapun aman dan nyaman ada didalamnya.
Baca Juga: Ngeri Abis! Berikut 18 Film Horor Terseram Sepanjang Masa, Berani Nonton Sendirian Gak?
Maka dari itu tips-tips yang disebutkan bisa segera dipraktekkan buat kamu para gamer.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
