Para Santri Diminta Tak Berlaku Uniko, Ini Maksudnya

- 7 November 2020, 18:58 WIB
KETUA Yayasan Al Ma'soem Bandung, Ceppy Nasahi Ma'soem (tengah) dengan para santri penerima penghargaan, Jumat,6 November 2020
KETUA Yayasan Al Ma'soem Bandung, Ceppy Nasahi Ma'soem (tengah) dengan para santri penerima penghargaan, Jumat,6 November 2020 /

JURNAL SOREANG- Di masa pandemi covid-19 ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Pesantren Siswa Al Ma'soem (PSAM) dilaksanakan terbatas untuk santri yang sudah melakukan tatap muka di Pesantren. Sedangkan guru, pengelola dan santri yang di rumah menyaksikan melalui streaming youtube.

Kegiatan yang dilaksanakan, Jumat malam, 6November 2020, di Masjid Pesantren Al Ma’soem, Jln. Raya Cipacing No. 22 Jatinangor, juga diisi dengan penghargaan santri berprestasi.

Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, H. Ceppy Nasahi Ma’soem mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad mengingatkan kita untuk selalu istikamah dalam meneladani akhlak nabi.

Baca Juga: Ini lah Lomba Santri di Saat Pandemi

"Sifat-sifat nabi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, Sifat-sifat nabi itu adalah Shiddiq ( jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan) dan Fathonah (cerdas)," katanya.

Ceppy menegaskan juga bagi santri khususnya selain pintar/cerdas (fathonah), maka santri harus jujur juga.

"Kalau dulu ada istilah 'uniko' yakni perilaku tidak jujur, atau bohong terhadap orang tua. Kalau santri masih ada yang 'uniko', maka mulai sekarang harus ditinggalkan," katanya.

Baca Juga: Bawa Pulang Piala Thomas Dan Uber, Target Besar PP PBSI Sekarang

Menurut Ceppy, sebagian besar kandungan Al Qur’an adalah sirah atau sejarah sehingga diadakannya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satunya mengenal sirah nabi.
"Sehingga kita bisa mencintai nabi dan meneladani akhlaknya," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah