Perjuangan Menuju Taman Miniatur Dunia Memberikan banyak Cerita dan Pelajaran seperti Berkeliling Dunia

- 13 Maret 2024, 14:03 WIB
Nur Indah Fitria, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University saat menjelajahi destinasi wisata miniatur dunia.
Nur Indah Fitria, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University saat menjelajahi destinasi wisata miniatur dunia. /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Berjalan-jalan di tengah padatnya tugas tidak akan terpikirkan oleh para mahasiswa. Sebagai mahasiswa, saya merasakan hal tersebut, sulit mencari waktu untuk sekedar berjalan-jalan.

Masih bersyukur jika waktu istirahat bisa dipakai secara maksimal tanpa harus memikirkan tugas yang menumpuk. Tetapi para mahasiswa butuh namanya healing agar kepala dapat beristirahat sebentar dan bisa mendapatkan inspirasi ketika sedang berjalan-jalan.

Di tengah padatnya tugas, saya memutuskan untuk pergi berjalan-jalan bersama teman, Saya merasa di tahun 2024 ini belum pernah melakukan perjalanan. Saat itu saya sedang bersama teman saya di kostan-nya.

Baca Juga: Prabowo Abadikan Momen Buka Puasa Bersama Titiek dan Didit

Lalu saya menghadap langit-langit kamar kost teman saya, memikirkan tugas yang terus menumpuk ditambah waktu ujian sudah dekat membuat saya merasa benar-benar stress.

Teman saya yang melihat itu menyadarinya, ia pun berkata “mau jalan-jalan gak?” saya yang mendengar hal tersebut langsung menoleh kepada teman saya, lalu berkata “kemana?” dia
menjawab “kemana aja, terserah. Daripada di sini bengong” saya pun menyetujui perkataannya dan mulai mencari tempat wisata yang ada di daerah bogor dari Tiktok.

Lalu saya menemukan salah satu destinasi wisata yang menurut saya sangat menarik.
Destinasi wisata yang terletak di daerah puncak bogor bernama Mini Mania, Taman Miniatur Dunia.

Tempat tersebut terdapat berbagai monumen dunia yang bersejarah dan ikonik. Saya
yang jarang memiliki kesempatan berlibur tentunya merasa sangat senang setelah melihat video destinasi wisata tersebut di Tiktok.

Baca Juga: Kapal KM Three Angel 01 Tobelo Halmahera Utara, Tujuan Morotai Diduga Mengangkut BBM Ilegal

Walau dengan pertimbangan jarak yang lumayan dari tempat kost teman saya. Akhirnya saya dan teman saya dengan nekat memutuskan untuk pergi kesana pada pukul 3 sore hari dengan menggunakan motor.

Berbekal google maps kami melakukan perjalanan dengan hati yang gugup. Saya dan teman saya yang memang jarang berpergian ke daerah puncak hanya bisa mengandalkan google maps dan ingatan saya.

Pada awalnya teman saya yang membawa motor dari Jl. Lodaya II hingga Mall Botani Square ia memutuskan untuk menjadi pengarah jalan saja. Lalu saya melanjutkan membawa motor ke daerah tajur, Bogor.

Saat sudah melewati Mall Boxies saya sudah tidak tahu lagi arahnya kemana, tetapi tiba-tiba google maps meminta kami untuk berbelok ke gang kecil. Dengan tingkat percaya 100% pada google maps, saya pun membelokkan motor saya untuk memasuki gang tersebut.

Baca Juga: RAMALAN CINTA ZODIAK 14 Maret 2024! Virgo, Cancer, dan Leo Carilah Sesuatu yang Benar-Benar Istimewa

Awalnya hanya jalan turunan biasa, dan saya pikir jalan ini lebih baik daripada jalan besar yang dilalui oleh banyak truk dan motor yang melaju sangat cepat, selain.itu banyak angkutan umum yang menarik penumpang ataupun menurunkan penumpang secara sembarangan.

Bahkan saya sampai terkejut ketika melihat ada satu truk dengan sekali belok berhasil
melakukan putar balik. Hal yang paling saya takutkan saat di jalan raya adalah truk-truk yang melaju dengan cepat dan sembrono. Ketakutan tersebut membuat saya membawa motor dengan sangat hati-hati.

Saya pun memilih untuk membawa motor di tepi kiri jalan agar tidak terganggu oleh para pengendara yang membawa kendaraannya dengan sangat cepat. Banyak kendaraan
yang menyalip motor saya dan ada juga yang mengklakson saya karena saya membawa motor dengan sangat hati-hati.

Setelah memasuki gang saya merasa sedikit lega. Saya juga merasa jalan di gang ini bagus,
membuat saya merasa lebih rileks membawa motor, sampai di tengah perjalanan di dalam gang tersebut, secara tiba-tiba jalanan yang saya lalui berubah menjadi sangat menanjak.

Baca Juga: Begini Keutamaan Membaca dan Memahami Al Quran di Ramadhan, Begini Penjelasan dari Dede Supriatna

Awalnya, saya terkejut melihat tanjakkan tersebut, tetapi dengan nekatnya saya langsung menancap gas motor saya dan baru seperempat dari tanjakkan ternyata gas saya sudah mencapai batasnya. Saya panik, saya rasa motor ini akan jatuh, lalu saya pikir daripada saya dan teman saya jatuh berdua.

Saya pun berteriak untuk meminta teman saya turun dari motor sedangkan saya
menahan motor tersebut dengan tetap menancap gas dan memegang rem dengan kuat.

Teman saya yang panik masih belum turun dari motor, sampai ketika ada seorang penjual jepitan di daerah situ melihat kami dan langsung membantu kami dengan mengambil alih setir motor, dari situ teman saya baru turun dari motor, diikuti saya yang turun dan memberikan setir kepada penjual jepitan tersebut.

Setelah diambil alih, motor tersebut langsung dibawa oleh penjual jepitan tersebut hingga jalan yang rata. Saya dan teman saya yang lemas, berjalan mengikuti motor tersebut. Setelah itu saya dan teman saya pun mengucapkan terima kasih kepada penjual jepitan tersebut.

Baca Juga: Ayu Ting Ting, Komeng hingga Lesti Kejora Dibikin Puas dengan Hadirnya Garansi Tepat Waktu di Shopee

Kami tidak langsung melanjutkan perjalanan. Tetapi menertawakan tingkah bodoh kami. Saya yang lemas dan ketakutan, sedangkan teman saya yang panik tetapi menganggap kejadian tersebut adalah hal yang konyol dan lucu, bahkan ia memilih untuk kembali masuk ke gang tersebut untuk sekedar mengambil gambar tanjakkan yang membuat kami hampir celaka.

Saya menunggu di depan gang dengan perasaan lega dan membayangkan kembali kejadian tersebut yang kenyataannya hampir membuat kami celaka, bahkan detak jantung saya masih berpacu dengan sangat cepat seperti ketika saya habis melakukan maraton.

Tidak lama kemudian teman saya kembali lagi dengan masih tertawa, ia bahkan memilih berjongkok untuk melanjutkan tawanya daripada duduk di jok motor.

Saya memintanya untuk segera naik motor dan melanjutkan perjalanan. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan, tetapi ada lagi kejadian yang membuat saya terlihat bodoh.

Baca Juga: Keren! Bahasa Indonesia Dituturkan 3,3 Persen Penduduk Dunia, tapi Persoalan Ini Muncul

Mungkin karena saya yang sudah lemas dengan kejadian sebelumnya, saya jadi tidak bisa berpikir jernih. Jadi saat itu ada terowongan yang harus kami lewati, tetapi dari dalam terowongan arah sebaliknya ada sebuah mobil yang akan melaju ke arah kami.

Pengendara motor di depan saya mulai memundurkan motornya, namun saya dengan pikiran yang sudah kacau malah memutar motor saya dan membuat saya kesusahan lagi. Teman saya yang berada di jok belakang bertanya mengapa saya malah memutar arah dan membuat saya semakin sulit untuk maju, ia juga menertawakan saya.

Saya pun berusaha untuk memutarbalikkan motor saya kembali dan melalui terowongan tersebut. Terowongan tersebut sangat pendek hingga membuat saya tanpa sadar menunduk.
Selama perjalanan menuju tempat destinasi ternyata banyak rintangan, saya kira ini merupakan jalan tikus di mana jalan ini sepi dan berlubang. Ternyata di sebelah kanan jalan adalah jalan raya tol.

Begitu banyak jalanan curam, saya melewati turunan yang tajam, dan jalanan tanjakkan yang begitu panjang, membuat saya harus terus menancap gas. Sesaat sudah mencapai jalanan besar dan saya sudah mengetahui itu sudah masuk ke daerah puncak, saya sedikit lega, walau sedikit ada kemacetan saya bisa mengatasinya.

Baca Juga: Pengembangan Bahasa Indonesia di Negara Ini Jadi Agenda Prioritas Kemendikbudristek, Ini Caranya

Jalan di puncak memang sangat curam dan banyak sekali kendaraan besar, dan kendaraan tersebut melaju dengan sangat cepat. Saya rasa tidak akan berani lagi untuk pergi ke puncak dengan naik motor, jika saya yang harus membawanya.

Sampai disana kami sedikit lega. Kami pun masuk dan memesan tiket, kami juga
memutuskan untuk melaksanakan sholat dahulu di mushola. Saat kami memesan tiket, banyak wisatawan yang berdatangan menggunakan bis, seperti anak-anak kecil, ibu-ibu, hingga anak sekolahan yang sedang melakukan study tour.

Tiket masuk untuk pergi ke taman miniatur dunia Rp35.000 dengan diberikan banyak voucher diskon untuk setiap pembelanjaan oleh-oleh yang ada di sana. Ada juga kartu yang diberikan saldo Rp10.000 untuk melakukan pembelian di dalam destinasi wisata.

Dalam Taman Miniatur Dunia ini banyak sekali monumen-monumen terkenal dunia, seperti menara monas, Petronas Tower dari kuala lumpur, Burj Khalifa dari Uni Emirat Arab, Menara Eiffel, hingga Hollywood Sign. Masih banyak lagi monumen penting lainnya dari berbagai negara di dunia, dengan ukuran yang kecil membuat monumen tersebut terlihat sangat menarik.

Baca Juga: 273 Guru Dikirim Kemendikbudristek ke Harvard University, Amerika Serikat, Berikut Tujuannya

Kita yang berfoto seperti raksasa di sana. Setelah berjalan-jalan, saya memutuskan untuk bertanya kepada salah satu pengunjung yang
merupakan seorang siswa SMA kelas 12 yang ternyata tengah melakukan study tour di sana,
Namanya Fathin.

Dia mengatakan bahwa tempat tersebut menarik dan menyenangkan bagi anak sekolah yang sedang mengalami stress karena belajar mempersiapkan untuk ke perguruan tinggi.

Ia juga mengatakan sebelum pergi ke sana, ia telah melakukan kampus visit ke IPB
University. Lalu saat akan mengembalikan kartu, saya kembali bertanya kepada petugas mengenai destinasi wisata tersebut. Petugas tersebut mengatakan bahwa destinasi wisata tersebut baru berdiri pada tahun lalu, tepatnya 25 September 2023.

Lalu biasanya mengalami lonjakan pengunjung itu pada hari libur ataupun hari libur nasional, dari pagi bisa sudah dipenuhi dengan pengunjung. Dari perjalanan ini, saya dapat mengambil hikmah bahwa tidak masalah untuk sekedar melepas penat di tengah kesibukan tugas, selama itu bisa membuat kita berkembang dan menghilangkan stress.

Lalu saat perjalanan, sebaiknya dipikirkan kembali rutenya dan hati-hati saat membawa kendaraan. Perjalanan ini membuat saya senang dan tentunya menjadi perjalanan yang tidak akan terlupakan.***

Oleh: Nur Indah Fitria, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah