Network
JURNAL SOREANG - Mari kita menjelajahi kejayaan dan kemunduran Daulah Abbasiyah, fokus pada keindahan Kota Baghdad dan makna penting Bait Al Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Daulah Abbasiyah
Daulah, dalam konteks sejarah, merujuk pada keturunan raja-raja yang memerintah dan berasal dari satu keluarga. Daulah Abbasiyah adalah keturunan keluarga Abbas, yang berasal dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman termuda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Didirikan oleh Abu Al Abbas, cicit Abbas bin Abdul Muthalib, Daulah Abbasiyah menjadi penguasa dengan memegang pemerintahan secara turun-temurun.
Silsilah Bani Abbas dan Penguasa Daulah Abbasiyah
Abu Al Abbas berhasil menjadi khalifah pada tahun 750 Masehi setelah memenangkan perlawanan terhadap Daulah Bani Umayyah. Masa keemasan Daulah Abbasiyah terjadi pada kepemimpinan Harun Al Rasyid dan berlanjut hingga era Al Makmun. Namun, kekuasaannya mulai melemah pada tahun 1258 Masehi, dan Daulah Abbasiyah runtuh setelah Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol.
Keindahan Kota Baghdad
Al Mansur, setelah menjadi khalifah, memutuskan untuk membangun pusat pemerintahan di Baghdad. Pada tahun 726 Masehi, ia memulai pembangunan kota ini dengan melibatkan sekitar 100 ribu arsitek, pengrajin, dan buruh dari berbagai wilayah. Baghdad diberi nama resmi Madinat Al Salam, yang berarti Kota Perdamaian. Dengan desain bundar, Baghdad menjadi dikenal sebagai kota bundar.
