Akibat Kesibukan Kerja Kini Orangtua Juga Butuh Lembaga Pendidikan yang Fleksibel, Begini Kata Dadan Wildan

- 2 Januari 2024, 10:04 WIB
Staf Ahli Setneg dan  Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum alam obrolan akhir tahun di kantornya menyatakan lembaga pendidikan kini juga dituntut lebih banyak melayani masyarakat.
Staf Ahli Setneg dan Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum alam obrolan akhir tahun di kantornya menyatakan lembaga pendidikan kini juga dituntut lebih banyak melayani masyarakat. /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Staf Ahli Setneg dan  Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum alam obrolan akhir tahun di kantornya menyatakan lembaga pendidikan kini juga dituntut lebih banyak melayani masyarakat.

Untuk itu, di awal Tahun 2024, Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, menghadirkan lembaga pendidikan  yang menyesuaikan  dengan keinginan masyarakat.

"Tahun 2023 telah berakhir. Tahun 2024 harus memiliki nilai dan lebih bermakna bagi umat. Kami harus membuat resolusi untuk tahun 2024 yang lebih bermakna," katanya.

 

Salah satunya menghadirkan dua lembaga pendidikan, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diberi nama PCI KIDS.

"Sebuah Kelompok Bermain Islami untuk anak usia 2 sampai 4 tahun karena banyaknya permintaan dari orang tua siswa," katanya. 

Pendidikan Anak Usia Dini dalam bentuk Kelompok Bermain Islami. Kelompok Bermain Islami ini nampaknya masih belum banyak, terutama dengan biaya dan waktu yang fleksibel.

Baca Juga: Penyerahan Raport Pas dengan Hari Ibu 2023, Begini Cara Unik SMP di Baleendah untuk Mengisinya

"Kami mencoba mendisain PCI KIDS ini dengan menerapkan pilihan iuran per kedatangan, iuran mingguan, atau iuran bulanan," ujarnya.

Pilihan waktu juga dibuat fleksibel, orang tua dapat memilihkan kelompok bermain di kelas pagi atau kelas petang. Selama ini, kebanyakan kelompok bermain hanya menyediakan waktu di pagi hari.

"Padahal, banyak orang tua siswa yang di pagi hari disibukan dengan rutinitas rumah tangga. Makanya kami siapkan alternatif kelas petang," katanya.

 

Dia menambahkan, pihaknyajuga mencoba kelas bermain di hari sabtu dan minggu. Ini terobosan baru dari kelompok bermain pendidikan anak usia dini.

"Pertimbangannya, banyak orang tua yang tidak punya waktu di hari kerja untuk mendampingi buah hatinya, Untuk pendaftaran, juga fleksibel. Bisa daftar kapan saja. Bisa masuk kelas kapan saja," ujar Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara yang menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan ini.

Untuk materi belajar dan bermain, disajikan dengan Metode Belajar dan Bermain Montessori temuan dari Dr. Maria Montessori. Metode Montessori ini mengasah kemandirian, keaktifan, serta kreativitas mengeksplorasi melalui berbagai kegiatan kolaboratif.

Baca Juga: Malam Bina Insan Akhiri Pembelajaran di SMP PCI, Berikut Bentuk Acaranya yang Unik

"Metode Montessori fokus terhadap aspek perkembangan anak secara keseluruhan, seperti aspek sosial, emosional, kognitif, hingga fisik, ujar Prof. Dadan.

Materi Kelompok Belajar dan Bermain dengan Metode Montessori ini, kami coba terapkan dengan pembagian waktu yang jelas dan materi yang menarik.

"Misalnya untuk hari Senin, Kelompok ABATASA; Early Reading Qur'ani. Materi pengenalan huruf-huruf Al-Qur'an. Hanya untuk mengenal huruf. Tidak diharuskan untuk bisa membaca," katanya.

 

Hari Selasa, materinya lain lagi. Materi Kelompok Bermain dengan topik Story and Movie: Islamic Story and Movie Islamic. Nonton film kartun islami. 

Hari Rabu, Kelompok ABECEDE; Early Writing and Reading. Juga sama, hanya untuk mengenalkan huruf latin sambil bermain. Bukan untuk bisa membaca.

"Sementara hari Kamis, Kelompok bermain Motorik: Sport, Robotic, and
Drawing. Dan hari Jum'at, secara khusus untuk Kelompok Bermain Religious and Culture Islamic: Islamic Art and Craft," ujarnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah