Semarak Pembukaan Festival Selayar Denai 2023 di Deli Serdang, Ternyata Tak Sebatas Pengembangan Budaya

- 18 November 2023, 20:05 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit. PPK) secara resmi membuka Festival Selayar Denai 2023 di Desa Denai Lama.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit. PPK) secara resmi membuka Festival Selayar Denai 2023 di Desa Denai Lama. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit. PPK) secara resmi membuka Festival Selayar Denai 2023 di Desa Denai Lama.

Penyelenggaraan festival yang berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini dimaknai sebagai rasa syukur dan bentuk perayaan dari upaya menempatkan kebudayaan di hulu perubahan desa.

Festival Selayar Denai 2023 merupakan bagian dari program Pemajuan Kebudayaan Desa sekaligus salah satu bentuk implementasi Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

 

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek telah memprakarsai program tersebut sejak tahun 2021. Ada lebih dari 350 desa di Indonesia yang telah menerima manfaat dari adanya program Pemajuan Kebudayaan Desa.

Melalui program ini, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan memiliki kemampuan untuk menyusun perencanaan pembangunan desa berbasis kebudayaan yang dirumuskan dari bawah (bottom up – policy). Hal ini dilakukan karena kebudayaan Indonesia “berhulu dan bermuara” di desa.

Acara secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Menteri Desa PDTT Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan, Bito Wikantosa. “Pemajuan Kebudayaan Desa itu kewajiban. Pembangunan desa sejatinya merupakan proses memajukan kebudayaan,” ujar Bito dalam sambutannya di Deli Serdang, Rabu 15 November 2023.

Baca Juga: Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023: Ajang Ini Melahirkan Penjaga Bahasa di Sumatra Utara

Terkait pembangunan desa ia melanjutkan, “Kerja kebudayaan memerlukan kerja batin. Oleh karenanya, jangan hanya membangun secara fisik untuk desa-desa kita. Di desa yang damai ini, hati kami terpaut. Selamat berfestival, selamat memajukan kebudayaan desa!”

Rangkaian acara pembukaan dimulai di Pasar Budaya yang menyajikan ragam jajanan hasil produksi masyarakat desa setempat. Suasana Melayu sangat terasa dengan iringan irama Pak Pong dan Lebah Begantong.

Acara dilanjutkan di Sanggar Lingkaran yang merupakan pusat pendidikan karakter dan seni budaya. Puncak acara pembukaan dilaksanakan di Paruh Naga. Para undangan menuju lokasi menggunakan delman dan odong-odong sebagai bagian dari ritual Turun Benih Kampoeng Lama.

 

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengungkapkan bahwa desa Denai Lama dipilih untuk menunjukkan sinergi bagaimana sebuah desa bergerak bersama untuk memajukan kebudayaan.

“Ini adalah wujud kerja bersama Kemendikbudristek dan Kemendes PDTT. Untuk ke depannya, Desa Denai Lama dapat menjadi contoh bagi desa-desa yang lain. Pemajuan kebudayaan bisa mewujud sebagai pembangunan yang menyejahterakan warganya, dapat berupa bercocok tanam, distribusi pangan, atau pemulihan bibit,” demikian disampaikan Irini.

Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat dalam Festival Selayar Denai 2023, yaitu ketahanan pangan. Desa Denai Lama menyadari bahwa pengetahuan pangan lokal mulai menipis, dan bahkan hilang. Masyarakat harus bersusah payah mendapatkan pengetahuan tersebut dari para tetua yang semakin sedikit jumlahnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah