BBGP Jateng Tingkatkan Jiwa Kepemimpinan dalam Pembelajaran bagi Guru Penggerak Angkatan 5, 6 dan 7

- 27 Oktober 2023, 20:29 WIB
Kemendikbudristek bersama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran”. Kegiatan yang ditujukan bagi Guru Penggerak Angkatan 5, 6 dan ini digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu 22 Oktober
Kemendikbudristek bersama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran”. Kegiatan yang ditujukan bagi Guru Penggerak Angkatan 5, 6 dan ini digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu 22 Oktober /Kemendikbudristek /

Baca Juga: Tiga Penggerak Pendidikan Baleendah Berhasil Jadi Peserta dan Pemateri di Kongres Lima Tahun Sekali Ini

Kegiatan Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran tujuan utamanya adalah mendorong kemampuan guru dalam mengembangkan sekolah melalui berbagi praktik baik serta menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Adapun enam guru penggerak yang terpilih menjadi narasumber pengembangan sekolah yaitu 1) Yunirawati sebagai narasumber bidang literasi, 2) Inggit Asih Pawestri sebagai narasumber bidang numerasi, dan 3) Arif Yasid sebagai narasumber bidang karakter.

Selain itu,  Putri Nur Fahmi sebagai narasumber bidang kebhinekaan, Andika Cahya sebagai narasumber bidang iklim keamanan, serta Karsinah sebagai narasumber bidang karakter kualitas pembelajaran.

 



Selanjutnya, Muhammad Nur Rizal (Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan), dalam pembahasannya pada sesi “Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik yang Menyenangkan”, menyampaikan keyakinan akan adanya krisis besar yang mungkin tidak sadari namun ada di sekeliling kita yakni krisis Sumber Daya Manusia (SDM).

“Ketika manusia atau guru-guru kita tidak menemukan passion dan talentanya sendiri maka mereka tidak mencintai pekerjaanya,” ujarnya.

“Guru adalah penentu kesuksesan, kalau cara bertindak, berpikir dan mengajar kita lama maka budaya pendidikan kita akan terjebak kepada cara-cara yang lama. Lalu, bagaimana kita keluar dari persoalan ini,” tanya Nur Rizal.

 

Ada tiga kodrat dasar yang dimiliki oleh manusia agar mereka dapat berkembang secara pesat. Pertama manusia dilahirkan dengan keragaman. Kedua, rasa penasaran (curiosity) manusia sebagai pembelajar ilmiah yang suka mengamati, mempelajari dan meniru sesuatu yang baru.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah