“Gerakan Kalcer mengoptimalkan budaya sebagai fondasi ekonomi kreatif yang memunculkan gagasan baru serta menjadi dasar dalam merumuskan penjenamaan kota dan cipta ruang lestari untuk melahirkan jenama kalcer berdaya,” ujar Handoko.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menekankan pentingnya pembangunan manusia di kota-kota selain dari pembangunan infastruktur.
“Melalui Festval Kota Kata Kita kami ingin membangun berbagai macam komunikasi di berbagai level dengan ragam media untuk penduduk kota. Sebab ada satu dimensi yang tidak bisa diukur dengan infrastruktur yaitu pembangunan manusia,” jelas Hilmar.
Ia berharap melalui festival ini dapat memicu pembangunan manusia dan percakapan yang akan terus terjadi di berbagai level.
“Pembangunan manusia ini sejatinya jantungnya adalah kebudayaan. Festival Kata Kota kita dimaksudkan untuk memicu percakapan yang akan terus terjadi. Bagi saya ini adalah festival bercakap-cakap di berbagai macam level. Syukur ini menjadi gerakan saling menghubungkan satu sama lain yang erat tentang kebudayaan,” kata Hilmar.
Perhelatan yang puncaknya akan di gelar pada 20 s.d. 29 Oktober 2023 ini, sejatinya telah berproses sejak Juni 2023 di 223 titik seluruh Indonesia. Di mana seluruh proses-proses tersebut seperti bibit yang siap di petik dan disimpan dalam lumbung besar Kebudayaan, oleh karenanya metode aksi PKN 2023 adalah Pelumbungan (commoning).***