Sebagai bagian dari kegiatan Mastera, Badan Bahasa menyelenggarakan serangkaian kegiatan, yaitu 1) SAKAT, 2) Pemberian Penghargaan Sastrawan Muda Mastera, 3) Sidang Ke-27 Mastera, serta 4) Pertemuan Forum Penulisan Sastrawan Tamu/Asuhan Mastera.
Dalam seminar ini, Kepala Badan Bahasa juga menyerahkan Penghargaan Sastrawan Muda Mastera Tahun 2023 kepada empat orang sastrawan muda yang berasal dari empat negara anggota Mastera.
Mereka adalah Fasial Oddang dari Indonesia, Awangku Mohd Noor Sham dari Brunei Darussalam, Muhammad Lutfi bin Ishak dari Malaysia, dan Farihan Bahron dari Singapura. Para pemenang mendapatkan piagam penghargaan dan uang tunai senilai Rp 25 juta.
“Semoga penghargaan ini dapat memotivasi para pemenang dan generasi muda untuk terus mencintai dan mengembangkan sastra,” ujar Kepala Badan Bahasa.
Penghargaan Sastrawan Muda Mastera semula ditujukan untuk alumni peserta Program Penulisan Mastera (puisi, cerpen, drama, dan esai) yang dilaksanakan oleh Mastera Indonesia sejak tahun 2005. Kini penghargaan itu diperluas sasarannya, yaitu sastrawan muda di semua negara anggota Mastera.
Faisal Oddang, perwakilan pemenang dari Indonesia, tak menyangka karya tulis yang ia hasilkan mendapat apresiasi dari Badan Bahasa. bahwa Penghargaan Sastrawan Muda Mastera Tahun 2023.