JURNAL SOREANG - Novel sebagai salah satu karangan bergenre prosa panjang yang pada umumnya terdiri dari rangkaian cerita kehidupan.
Nama ini berasal dari kata Novella, bahasa Italia yang bisa diartikan sebagai berita, atau cerita pendek.
Dikutip dari brainly.com, Novel merupakan karya sastra yang menceritakan problematika si tokoh yang diceritakan.
Sebuah karangan dapat dianggap sebagai Novel jika jumlah kata minimal 35.000 atau setidaknya memiliki sedikitnya 100 halaman.
Bagi para penikmaat bacaan Novel, berikut ini terdapat beberappa rekomendasi yang mungkin belum termasuk kedalam koleksi dirumah:
1. Orang Pertama Tinggal (Karya Haruki Murakami)
Penulis legendaris kelahiran Jepang Haruki Murakami, kali ini menyuguhkan cerita dari sudut pandang orang pertama.
Judul aslinya adalah First Person Singular, terbit dalam versi bahasa Indonesia pada bulan maret lalu.
Isi novel ini terdiri dari delapan cerita pendek yang menggambarkan kompleksitas pandangan didalam diri seseorang sebagai sudut pandang pertama dalam kehidupan.
2. 'Saman', 'Larung' dan 'Bilangan Fu' (Karya Ayu Utami)
Ketiga judul merupakan novel yang saling berkelanjutan atau biasa disebut sebagai trilogi.
Penulis, aktivis dan Jurnalis, Ayu Utami pertama kali menerbitkan trilogi ini berurutan, pada tahun 1998, 2001, 2008.
Pada tahun 2023 ini ketiga karya legendaris Ayu Utami dicetak ulang dengan penampilan sampul baru yang lebih segar.
Baca Juga: Pemain Terbaik Dunia Lionel Messi Akan Tinggalkan PSG Musim Depan? Apa Penyebabnya?
Melalui novel ini Ayu Utami menunjukan pemikiran kritisnya melalui jalan sastra, yang kaya akan nilai sejarah dan filosofi.
Karya ini merupakan suara Ayu Utami memaknai tema-tema yang dianggap tabu dan kontroversial pada masa 80-90an.
3. Salt To The Sea (Karya Ruta Sepetys)
Penulis Ruta Sepetys dikenal dengan karya-karya novel bergenre fiksi sejarah, termasuk judul Salt To The Sea yang mengambil latar cerita PD II Tahun 1945.
Bagi kamu yang menyukai novel fiksi sejarah yang banyak diwarnai kisah menegangkan, novel ini sangat direkomendasikan karena bisa mengajak kita masuk kedalam emosi yang dirasakan para tokoh remaja saat berusaha bertahan hidup ditengah peperangan.***