"Melalui program ini, masyarakat diberi pelatihan untuk meningkatkan skill melalui buku-buku terapan yang ada di perpustakaan," kata Syarif, dalam talkshow dengan tema ‘TPBIS Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi pasca Pandemi’, Kamis, 13 April 2023.
Tujuan program ini, Syarif melanjutkan, Ciri negara maju adalah negara yang mampu memberikan solusi pada tingkat paling bawah dengan menyelesaikan masalah diawali dari akar rumput.
“Ini tidak relevan melekat pada siapapun yang berposisi sebagai penyelenggara negara. Jadi, memang harus inklusif. Jika dahulu perpustakaan tradisional hanya mengumpulkan buku, dan menunggu masyarakat membaca, namun kini sudah berubah.”
Abad ke-18 perpustakaan menjadi simbol bagi para bangsawan, dan penguasa. Maka perpustakaan di era modern bagaimana caranya bisa menjangkau masyarakat. Paling fundamental adalah tentang bagaimana menumbuhkan budaya baca.
“Jangan mengajak membaca kepada orang yang sedang lapar. Tapi, harus punya strategi bagaimana untuk melirik buku yang ada solusi jalan keluar dari masalah ekonomi, khususnya saat pandemi,” beber Syarif.
Dalam pelaksanaan program TPBIS ini, pihaknya tidak pernah memandu masyarakat untuk memilih keahlian tertentu. Perpustakaan justru menyesuaikan dengan pilihan ekonomi masyarakat yang dikehendaki sesuai dengan potensi yang ada.
“Kami akan berkontribusi untuk mengoptimalkan dengan seluruh kemampuan untuk memfasilitasi sumber informasi yang relevan,” lanjutnya.
Adapun mekanisme TPBIS, sambung Syarif, Perpusnas membuka ruang kepada pemerintah daerah mulai dari rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), kepala desa/lurah hingga ke kepala daerah.
TPBIS yang dijalankan di perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan masyarakat. TPBIS merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.