Pakar Unpad Lakukan Riset Mengenai Sikap Masyarakat terhadap Transformasi Digital, Bagaimana Hasilnya?

- 10 April 2023, 06:00 WIB
Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Eni Maryani, M.Si
Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Eni Maryani, M.Si /Unpad/

JURNAL SOREANG-  Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Eni Maryani, M.Si., mengatakan, penggunaan teknologi digital di Indonesia saat ini terus berkembang. Hal ini pun berimplikasi pada kehidupan sosial masyarakat.

Atas dasar itulah ia dan tim meneliti sikap masyarakat Jawa Barat terhadap transformasi digital.

Dengan mengetahui sikap masyarakat, diharapkan dapat mengetahui dampak yang muncul dengan adanya transformasi digital.

 

Dikatakan Prof. Eni, sikap masyarakat tentang sesuatu hal akan memengaruhi perilaku mereka tentang hal tersebut.

“Sebelum kami melihat dampaknya, kami ingin melihat dulu bagaimana sebetulnya sikap masyarakat terhadap transformasi digital ini,” ungkap Prof. Eni dalam siniar “HardTalk” yang disiarkan secara daring dari Kanal Youtube Unpad, baru-baru ini.

Penelitian akan dilakukan secara kuantitaf dan kualitatif selama tiga tahun di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Setiap tahun dilakukan survei yang sama terhadap masyarakat dan melihat perubahan-perubahan yang terjadi.

Baca Juga: Persatuan Islam (Persis) Jangan Ketinggalan dalam Dakwah Digital, Ustaz Ihsan: Muncul Media Sosial Baru

Dari penelitian yang sudah dilakukan, Porf. Eni melihat bahwa dengan adanya transformasi digital, masyarakat menganggap bahwa berbagai hal menjadi lebih mudah diakses.

Selain itu, masyarakat menganggap transformasi digital dapat memperbanyak kuantitas informasi yang diperoleh dan meningkatkan peluang kualitas informasi yang mereka dapatkan.

“Itu berarti tergantung kemampuannya. Artinya, mereka menganggap bahwa kualitas informasi yang lebih baik juga sebenarnya bisa diperoleh juga melalui media digital,” ungkap Prof. Eni.

 

Hasil penelitian lain yang ia peroleh, yaitu masyarakat melihat transformasi digital dapat menghemat waktu dan biaya, sehingga dapat lebih efektif dan efisien.

Hal menarik lainnya adalah mengenai sikap masyarakat terhadap risiko yang dihasilkan dari transformasi digital. Salah satunya, mayoritas masyarakat mengkhawatirkan ancaman media digital pada anak-anak.

“Mereka menganggap bahwa pendampingan pada anak-anak dibutuhkan. Kalau responden menganggap pendampingan pada anak-anak dibutuhkan artinya bahwa mereka punya kekhawatiran dengan anak-anaknya. Jadi dia menganggap ada ancaman pada anak-anaknya,” ungkap Prof. Eni.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Hafalan Al Quran Digital Online, Sangat Cocok Untuk Kebutuhan Ibadah Ramadhan

Hoaks pun menjadi salah satu yang dikhawatirkan masyarakat di tengah adanya transformasi digital.

“Salah satu yang mereka anggap sebagai risiko adalah berkembangnya hoaks,” kata Prof. Eni.

Selain itu, penipuan dan kejahatan digital juga menjadi hal yang dikhawatirkan masyarakat. Dikatakan Prof. Eni, saat ini tren penipuan dan kejahatan digital cukup berkembang dan masyarakat cukup sadar akan hal tersebut.

“Informasi ini banyak menerpa masyarakat sehingga mereka mulai merasa ini sesuatu yang menjadi risiko dari transformasi digital yang mereka alami,” ujar Prof. Eni.

 

Lebih lanjut Prof. Eni mengungkapkan bahwa masayarakat saat ini sudah banyak yang sadar mengenai keamanan data privasi.

“Cukup banyak yang memahami bahwa data pribadi mereka juga terancam,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Eni menjelaskan bahwa hakikat adanya perkembangan teknologi adalah kebebasan yang lebih banyak dari sebelumnya.

“Dalam konteks komunikasi juga seperti itu. Teknologi yang dikembangkan umumnya memberi kebebasan yang semakin besar kepada para penggunanya. Permasalahannya, kebebasan itu seringkali harus dibarengi dengan adanya kesadaran,” ujar Prof. Eni.

Baca Juga: Prodi MM Unpad dan Bio Farma Bahas Urgensi Transformasi Digital pada Layanan Kesehatan

Dalam penelitiannya, Prof. Eni juga menemukan bahwa dalam penggunaan media digital, banyak responden yang menganggap bahwa sensor dan pembatasan kepada khalayak masih dibutuhkan.

Hal ini dikarenakan masyarakat melihat masih banyak orang yang belum mampu menggunakan kebebasan itu dengan baik.

Prof. Eni pun mengingatkan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kesadaran bahwa perkembangan teknologi memiliki dampak positif dan negatif. Masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk memaksimalkan efek positif dairi penggunaan teknologi digital dan meminimalisir efek negatifnya.

 

Selanjutnya, Prof. Eni juga menilai bahwa program literasi digital kepada masyarakat perlu terus dikembangkan.

Dengan demikian, akses masyarakat yang terus meningkat dalam penggunaan media digital diiringi dengan pengetahuan yang memadai terkait dengan penggunaan media digital yang aman, etis, dan bermanfaat.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang ,  Youtube Jurnal Soreang ,  Instagram

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah