Keren! Buat Bangga UIN Bandung, Dr Ida Kinasih, Dosen Biologi Raih Hak Paten dari Kementerian Hukum dan HAM

- 18 Maret 2023, 21:15 WIB
Dosen Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ida Kinasih,  merasa bersyukur dan bangga atas terbitnya Hak Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan Nomor paten IDP000084132.
Dosen Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ida Kinasih, merasa bersyukur dan bangga atas terbitnya Hak Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan Nomor paten IDP000084132. /UIN Bandung /

JURNAL SOREANG- Dosen Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ida Kinasih,  merasa bersyukur dan bangga atas terbitnya Hak Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan Nomor paten IDP000084132.

Ya, Dr. Ida Kinasih, M.Si, perempuan kelahiran Jember, 18 April 1976 berhasil mempatenkan karyanya berjudul "Kandang Pemeliharaan Larva Lalat Portabel" Yuk, kenali pemilik keahlian di bidang applied entomology, soil biology.

Jenjang pendidikannya ditempu: S1, Universitas Jember Prodi Pertanian (1999); S2, Institut Teknologi Bandung Prodi Biologi (2002); S3, Kanazawa University Graduate School of Natural Science and Technology Jepang (2010).

 Dr. Ida menceritakan perjuangan meraih hak paten. Tanpa usaha, kerja cerdas, doa dan dukungan dari sivitas akademika. "Alhamdulillah berkat dukungan, arahan, bimbingan dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan FST, Ketua, Sekretaris, Kepala Pusat di LP2M, Ketua, Sekretaris Prodi Biologi, hak paten keluar. Sambil dibarengi dengan doa, usaha, ikhtiar, tawakal. Karena tidak mudah dan pajang tahapannya untuk memperoleh hak paten," tegasnya, baru-baru ini.

Mengenai isi hak paten, Ibu murah senyum ini menjelaskan invensi ini berkaitan dengan kandang pemeliharaan larva lalat bersifat portabel untuk produksi pupuk organik cair dan pupuk organik padat/kompos serta berperan dalam prooco produksi biomassa larva sebagai sumber protein dan asam lemak.

Menurutnya, kandang ini dicirikan dengan jumlah ventilasi yang tinggi, sehingga memungkinkan peningkatan proses metabolisme yang tinggi pada serangga dan mencegah fermentasi pakan yang diberikan.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, UIN Bandung Adakan Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Wanita

Hal ini  akan meningkatkan biomasa yang dihasilkan dan residu sebagai produk bernilai ekonomis, desain kandang sendiri ditujukan untuk mempermudah proses panen, mempermudah mobilisasi, aplikasi pada lokasi dengan lahan terbatas, mengurangi energi yang digunakan untuk proses produksi biomasa, dan melindungi proses konversi dari gangguan komponen biotik dan abiotik.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x