Network
JURNAL SOREANG - Anak yang menangis perlu mendapatkan tanggapan yang benar dari orang tuanya. Karena alasan anak menangis tidak selalu disebabkan ada rasa sakit, sedih atau merasa frustasi.
Bisa jadi, anak menangis disebabkan oleh ketidakmampuannya mengelola emosi, sehingga anak memilih mengekspresikannya lewat tangisan yang meledak.
Dalam rentang usia tertentu, anak memang belum mengerti tentang perasaanya sendiri.
Respon orang tua ketika melihat anaknya menangis, pada umumnya ingin segera tangisan tersebut berhenti bagaimana pun caranya.
Namun terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dari cara orang tua merespons tangisan anak, jangan sampai anak seterusnya mempergunakan tangisan sebagai senjata, yang akan menjadi kebiasaan buruk.
Berikut hal yang disarankan dan dilarang untuk orang tua:
1. Hindari menyuruh anak diam, sebaiknya orang tua menyampaikan bahwa kita mengerti apa yang dirasakan anak dengan mengatakan: "Ibu mengerti apa yang adik rasakan.. "
2. Jangan remehkan atau menghakimi anak yang menangis, sebaiknya orang tua memperbolehkan anak berekspresi dengan mengatakan: "Tidak apa-apa jika adik ingin mengeluarkan perasaan/menangis."
3. Hindari sikap abai atau cuek, sebaiknya orang tua ikut memberi solusi kepada anak dengan mengatakan, "Tidak apa-apa, Ibu akan bantu adik."
4. Hindari juga sikap mengkritik anak yang sedang menangis
5. Jangan tinggalkan anak sendiri, sebaiknya orang tua membantu menenangkan tangisan anak dengan memerikan anak pelukan.
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
