JURNAL SOREANG- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menerima kunjungan delegasi Jepang yang dipimpin oleh Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji.
Kunjungan baru-baru ini di Ruang Mendikbudristek, Gedung A Lantai 2, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta ini, membahas tindak lanjut kerja sama bidang pendidikan, riset, dan teknologi guna mengembangkan pembangunan SDM antarkedua negara.
Pertemuan ini mendiskusikan pencapaian “WA Project”: Toward Interactive Asia through "Fusion and Harmony" yang diinisiasi oleh PM Jepang saat itu, Shinzo Abe, saat perayaan 40 tahun ASEAN-JAPAN Friendship and Cooperation tahun 2013.
Pada kesempatan tersebut, Jepang menyampaikan permohonannya untuk dapat mengamandemen Memorandum of Cooperation dengan menambahkan penjelasan tentang status The Japan Foundation adalah kantor perwakilan (representative office) yang tidak mengambil keuntungan dalam kerja sama dengan Kemendikbudristek.
"Populasi penduduk Jepang menurun sebanyak 500.000 setiap tahunnya, sehingga banyak perusahaan Jepang yang membentuk production base dan expert base di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Jepang mendorong agar pemuda Indonesia dapat bekerja dan meneruskan sekolah di Jepang," ucap Dubes Jepang, Kanasugi Kenji.
Menanggapi langkah pemerintah Jepang tersebut, Mendikbudristek menilai penting hubungan kerja sama dengan The Japan Foundation.
Menteri Nadiem menilai hal ini sejalan dengan program yang ada di Kemendikbudristek, seperti IISMA, program magang di luar negeri, yang menjadi peluang bagi pemerintah Jepang untuk dapat meningkatkan kerja sama, khususnya The Japan Foundation.