JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terus mendorong program kerja sama perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi di negara lain.
Salah satunya, melalui Connect and Collaborate (C2) 2022 US dan Indonesia Higher Education Forum_ yang digelar U.S. Agency for International Development (USAID) guna memperkuat kerja sama bidang pendidikan di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
“Indonesia dan AS telah menjalin kerjasama sejak lama, khususnya di bidang pendidikan. Kami menganggap Amerika Serikat sebagai salah satu mitra pembangunan terdekat Indonesia, tidak hanya dalam pendidikan tinggi tetapi juga pendidikan menengah,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti pada Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum di Jakarta, pada Selasa 18 Oktober 2022.
Seperti diketahui, Kemendikbudristek telah meluncurkan lima kebijakan untuk mendorong kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi dari negara lain.
Di antaranya _Matching Fund_, Program _Visiting Scholars_, Program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB), _Emancipated Learning_, program akreditasi penuh satu semester di luar kampus, beasiswa sarjana dan pascasarjana, dan pendirian Perguruan Tinggi Luar Negeri di Indonesia
Suharti juga menyampaikan bahwa Indonesia dan AS memiliki sistem pendidikan tinggi yang berbeda dan keduanya harus memahami sistem masing-masing terlebih dahulu sebelum memulai kemitraan.
Baca Juga: Ibu Negara Apresiasi Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Hasil Kerja Sama dengan Dekranas
“Dengan mengidentifikasi isu-isu inti, kebijakan saat ini, dan tantangan saat ini, kami tentu ingin menciptakan kemitraan yang lebih sukses dan saling menguntungkan,” tutur Suharti.