Mendikbudristek Saat Kunjungan ke AS Tekankan Pentingnya Teknologi Pendidikan di Indonesia, Ini Maksudnya

- 22 September 2022, 05:38 WIB
Pada hari ketiga kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS), MendikbudristekNadiem Anwar Makarim menjadi pembicara pada sesi ‘Digital Learning and Transformation’. Sesi khusus ini menghadirkan para pemimpin negara yang menjadi pionir dalam hal pembelajaran digital.
Pada hari ketiga kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS), MendikbudristekNadiem Anwar Makarim menjadi pembicara pada sesi ‘Digital Learning and Transformation’. Sesi khusus ini menghadirkan para pemimpin negara yang menjadi pionir dalam hal pembelajaran digital. /Kemendikbud ristek/

 

JURNAL SOREANG- Pada hari ketiga kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS), MendikbudristekNadiem Anwar Makarim menjadi pembicara pada sesi ‘Digital Learning and Transformation’. Sesi khusus ini menghadirkan para pemimpin negara yang menjadi pionir dalam hal pembelajaran digital.

Pada kesempatan ini, Menteri Nadiem menekankan bahwa kebutuhan guru dan peserta didik menjadi akar dari kebijakan teknologi pendidikan yang diterapkan di Indonesia.

“Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah memulai transformasi paling progresif dalam sejarah pendidikan Indonesia. Kebijakan ini kami beri nama Merdeka Belajar,” sebut Mendikbudristek pada konferensi tingkat tinggi (KTT) Transforming Education yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Senin 19 September 2022.

Baca Juga: LLDIKTI IV Pastikan Kesiapan Kampus Di Jabar-Banten Lakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen

Sesi ‘Digital Learning and Transformation’ bersama para pemimpin negara bertujuan untuk mempromosikan solusi inovatif, kebijakan dan praktik yang memberdayakan, serta memastikan akses pendidikan digital di berbagai belahan dunia.

Dalam paparannya Mendikbudristek menjelaskan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpusat pada pemangku kepentingan.

“Filosofi desain teknologi kami berpusat pada pengguna. Kami mendengarkan guru, kepala sekolah, peserta didik, dan lain sebagainya. Alih-alih membangun produk teknologi yang kami pikir diperlukan, kami lebih berfokus pada apa yang sebenarnya mereka butuhkan,” terang Menteri Nadiem di hadapan para pemimpin negara-negara di dunia.

Baca Juga: Kemendikbudristek Terbitkan SE Nomor 7 Tahun 2022 Diskresi SKB 4 Menteri Soal Pembelajaran Saat Masih Pandemi

Berbagai platform teknologi yang dikembangkan Kemendikbudristek adalah platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah. “Kesemuanya itu telah digunakan oleh jutaan orang di Indonesia,” imbuh Menteri Nadiem.

Mendikbudristek menegaskan bahwa semua inovasi kebijakan dan platform teknologi hanya dapat dilakukan jika ada keberanian dan kemauan politik.

“Tanpa mandat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk membangun sumber daya manusia, transformasi ini tidak akan mungkin terjadi,” tegasnya di akhir paparan yang disambut apresiasi luar biasa dari para hadirin.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka Dorong Siswa Lebih Aktif dalam Pembelajaran, Berikut Penjelasannya

Lawatan Mendikbudristek ke AS memiliki dua misi khusus. Pertama, untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar.

Kedua, untuk mendorong kerja sama baik di bidang pendidikan tinggi dengan sejumlah universitas maupun di bidang kebudayaan yang terkait dengan institusi riset dan permuseuman top dunia yang berkedudukan di AS.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x