Banyak Tantangan Pengembangan Bahasa dan Sastra di Masa Pandemi, Ini Langkah Badan Bahasa

- 30 Desember 2021, 05:06 WIB
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz dalam acara Taklimat Media di Kantor Kemendikbudristek, pada Selasa 28 Desember 2021.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz dalam acara Taklimat Media di Kantor Kemendikbudristek, pada Selasa 28 Desember 2021. /Kemendikbud ristek/

Di samping itu, sebagai upaya menyebarluaskan bahasa Indonesia sekaligus meningkatkan peran bahasa Indonesia di kancah Internasional, Badan Bahasa setiap tahunnya menyelenggarakan program fasilitasi pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Sepanjang tahun 2021, sebanyak 10.730 pemelajar BIPA di 38 negara telah terfasilitasi melalui 279 penugasan tenaga pengajar BIPA di 204 lembaga.

Baca Juga: Keren! Kantor Bahasa Provinsi NTB Luncurkan Kamus Digital Sasambo dan Kadaring SIBI

Angka tersebut jelas meningkat secara siginifikan jika dibandingkan catatan capaian tahun lalu sebanyak 221 penugasan di 23 negara, 89 lembaga, dan 8.854 pemelajar.

Dari segi kebijakan, program BIPA untuk luar negeri tahun ini dilaksanakan melalui tiga skema, yaitu pengiriman pengajar dari Indonesia, penugasan tenaga pengajar lokal, dan pembelajaran jarak jauh secara daring.

“Tahun ini BIPA lebih banyak menggunakan guru yang merupakan mitra kami baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Para diaspora Indonesia memberi dukungan yang luar biasa dan difasilitasi oleh KBRI, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI),” ungkap Kepala Badan.

Baca Juga: Resmi Jadi Bahasa Kedua di Vietnam, Berikut 10 Fakta Menarik Tentang Bahasa Indonesia Di Mata Dunia

Hal lain yang membedakan yakni adanya perbedaan pada bahan ajar BIPA. Tahun lalu, bahan ajar BIPA diproduksi di Indonesia, lalu dikirimkan ke luar negeri. Tahun ini, Badan Bahasa melibatkan komunitas lokal untuk masuk menjadi penyusun bahan ajar BIPA. “Sekarang bahan ajar BIPA lebih kontekstual,” lanjutnya.

Terkait Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), meski sudah dikembangkan sejak 2019, namun mulai pencanangan UKBI Adaptif resmi diluncurkan pada 2021.

Berbeda dari sebelumnya, mulai dari tahap pendaftaran hingga penilaian, Badan Bahasa melaksanakannya secara daring. Pada setiap tingkatan/level, jenis soal antar setiap peserta pun berbeda.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah