JURNAL SOREANG – Simbol Paraf sering digunakan hampir oleh semua guru di Indonesia, dari generasi ke generasi ketika selesai memeriksa tugas atau hasil ujian muridnnya.
Di Indonesia, Simbol seperti ini sering disebut dengan ponten, yang menjadi tanda murid tersebut telah menyelesaikan tugasnya.
Selain di dalam dunia pendidikan, simbol ini juga sering digunakan dalam dokumen perjanjian, atau sebagai simbol persetujuan bahwa isi setiap halaman sudah sesuai dengan perjanjian.
Simbol ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan centang yang artinya ‘semua sudah benar’.
Tapi apakah kalian tau asal usul simbol paraf yang sering digunakan oleh guru-guru di Indonesia?
Paraf merupakan warisan dari kolonial Belanda di dunia pendidikan Indonesia.
Baca Juga: Waduh! 8 Foto Vulgar Milik Sineenat Wongvajirapakdi Yang Beredar, Ada Satu Yang Berpose Tanpa Busana
Simbol Paraf bukanlah sebuah coretan asal-asalan, ternyata paraf itu adalah simbol persetujuan yang sudah digunakan sejak abad ke-19.
Menurut ahli sejarah, tanda paraf tersebut adalah huruf ‘g’ yang berarti goed (baik) atau ‘gazien’ (dilihat). kenapa harus huruf g ? hal ini karena huruf tersebut di tulis dengan terburu-buru sehingga munculah simbol seperti itu.
Selain disebut paraf, simbol tersebut juga dikenal dengan nama krul diambil dari kata Belanda ‘goedkeuring Skrul’ atau Flourish of approval yang berarti tanda persetujuan.
Baca Juga: Ratu Suthida Tampil Untuk Pertamakalinya, Setelah Sineenat Wongvajirapakdi Diangkat Menjadi Ratu
Simbol ini sudah jarang digunakan di luar Belanda. Tapi di indonesia simbol seperti ini masih sering digunakan. hal ini tidak terlepas dari sejarah Indonesia yang pernah dijajah oleh Belanda.
Selain Indonesia, negara lain yang menggunakan simbol tersebut adalah bekas koloni Belanda, seperti Afrika Selatan, Antillen Belanda, dan Suriname.***