Bukan Hanya Mahasiswa, Siswa SMA Juga Diwadahi dalam Lomba Debat Nasional oleh Kemendikbudristek

- 7 Oktober 2021, 05:03 WIB
Tangkapan layar Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan _National Schools Debating Championship_ (NSDC).
Tangkapan layar Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan _National Schools Debating Championship_ (NSDC). /Kemendikbudristek/

Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, Suhartono Arham, Direktur SMA mengapresiasi penyelenggaraan LDBI dan NSDC.

Menurutnya, walaupun dilakukan secara virtual namun dua ajang ini tetap menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas, bagi para generasi muda, khususnya pelajar di jenjang SMA.

“Keempat kecakapan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi era digital dan era 5.0, di mana tekanan bukan lagi kepada teknologi tetapi kepada _human society_, yaitu manusia menjadi komponen utama yang mampu menciptakan nilai baru dan mampu meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia serta masalah ekonomi di kemudian hari,” jelasnya.

Baca Juga: Juara Debat di MPR, UIN Sunan Gunung Djati Diganjar Hadiah Unik

Lebih lanjut disampaikan Suhartono, metode debat yang yang terus diasah dapat menjadikan para peserta menjadi pribadi yang terasah dalam berpendapat, menyaring informasi dengan baik, dan memahami permasalahan dari segala sisi.

Keahlian berpikir akan menghindarkan diri dari menghakimi suatu permasalahan secara sepihak, sekaligus melatih pola pikir untuk menerima perbedaan pendapat. “Ini adalah salah satu contoh karakter kebinekaan global. Seperti yang kita ketahui bersama, tokoh-tokoh hebat dunia juga lahir dari komunitas debat,” imbuh Suhartono.

Salah satu juri inti LDBI, Citra Dewi Hernia, mengatakan, meskipun dilaksanakan secara daring, mekanisme debat tidak ada perubahan khusus.

Baca Juga: Ace Hasan: Sandiaga Uno Dulu Kawan Debat, tapi Tetap Kawan Dekat

Hanya saja kendala dari peralatan dan internet perlu diantisipasi karena potensi putus jaringan sangat mungkin terjadi. “Kecepatan internet dan perangkat perlu ada cadangan untuk membantu kelancaran,” ujarnya.

Mengenai antusiasme peserta, Citra menyebut tahun ini peserta yang aktif bertanya tentang masukan dari dewan juri cukup tinggi. Di tingkat nasional ini, Citra menyebut akan ada 35 tim untuk babak eliminasi, dan 16 tim untuk di perempatfinal.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah