“Wahai Khalifah, telah datang kepada kami sebuah surat dari Anda, tertulis di dalamnya Bulan Syakban. Bulan Syakban yang mana ini?” ujar utusan tersebut.
Utusan itu merasa kebingungan atas surat yang dikirimkan oleh Umar, karena di dalamnya hanya tertulis Bulan Syakban saja.
Baca Juga: Bolehkah Pakai Nada Dering Ayat Alquran di HP? Begini Kata Ustaz Adi Hidayat
Atas kejadian itu, lalu Umar mengumpulka para sahabat dan mendiskusikan perihal kalender dalam agama Islam.
Dari perkumpulan yang dilakukan Umar dan para sahabat tersebut, maka muncullah berbagai usulan terkait penepatan awal mula tahun Hijriah.
Usulan yang pertama, mengusulkan untuk memulainya pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Bolehkah Bawa HP yang Instal Alquran ke Toilet? Begini Jawaban Ustaz Adi Hidayat
Akan tetapi, usulan tersebut akhirnya mendapat penolakan. Karena hal itu sama seperti yang dilakukan para Nasrani ketika menentukan kalender Masehi dari tahun kelahiran Nabi Isa.
Hal tersebut ditakutkan, akan menimbulkan sikap yang mengkultuskan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang terjadi pada umat Nasrani.
Usulan kedua yaitu kalender Islam atau Hijriah dimulai pada tahun wafat Nabi Muhammad SAW.