JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Pemerintah Kerajaan Belanda sepakat untuk memperluas kerja sama bidang pendidikan vokasi melalui 'kick-off' proyek Green Education
Program ini adalah revitalisasi Pendidikan Vokasi Bidang Pertanian sebagai perwujudan dari kemitraan komprehensif yang telah dimiliki oleh kedua negara.
Bentuk kerja sama ini ditandai dengan ditandatanganinya dokumen _Technical Arrangement_ oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Henri Togar Hasiholan Tambunan dan Wakil Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Ardi Stoios Braken, pada Rabu 30 Juni 2021.
Dokumen yang ditandatangani ini akan dijadikan dasar dalam proyek percontohan revitalisasi pendidikan vokasi di bidang pertanian kerja sama Indonesia-Belanda fase 2.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan, Pemerintah Indonesia memiliki prioritas untuk mempercepat pertumbuhan sumber daya manusia yang unggul di masa mendatang (2020–2024) dengan mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang sebelumnya bernama Center of Excellence (COE).
“Pendidikan vokasi sangatlah penting dan memainkan peran untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten. Ini menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan dan diperkuat dalam rangka menghadapi revoulsi industri 4.0 secara konstan dalam mengikuti perkembangan teknologi terbaru,” kata Wikan.
Baca Juga: Dorong LKP Berstandar Industri, Ditjen Vokasi Gelar Seminar Nasional Transformasi Digital
Menurutnya ini selaras dengan amanat Presiden Republik Indonesia dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
“Untuk itu, guna mendukung pengembangan SMK PK tersebut serta melihat potensi dan pesatnya pertumbuhan teknologi di sektor pertanian, Kemendikbudristek telah menambahkan pertanian dan inovasi berbasis teknologi ke dalam bidang prioritas revitalisasi program SMK,” ujar Wikan.