Mahasiswa Dipanggil untuk Mengabdi Melalui Kampus Mengajar, Ini Pengalaman Seru Mahasiswa Mengajar di Desa

- 14 Juni 2021, 06:42 WIB
Webinar Kemendikbud ristek soal pengabdian mahal untuk mengabdi di masyarakat melalui kampus mrngajar
Webinar Kemendikbud ristek soal pengabdian mahal untuk mengabdi di masyarakat melalui kampus mrngajar /Kemendikbud/

Menurut dia, andalan untuk berkoordinasi dengan tim adalah radio komunikasi. “Selain itu, kami berkerja sama dengan LAPAN dan AMSAT-ID melalui Organisasi Amatir Radio untuk melaksanakan uji coba berkirim media pembelajaran melalui Satelit LAPAN A2 / Satelit IO-86  Ujicoba tersebut berhasil, bisa digunakan ketika benar-benar dalam keadaan darurat,” kata dia.

Senada dengan itu, Athi Nur Auliati Rahman, seorang mahasiswi asal Universitas Negeri Yogyakarta yang ditempatkan di SDN Gulugulu 2 Kabupaten Sumenep, Jawa Timur juga menyimpan pengalaman-pengalaman berkesan selama mengikuti Program Kampus Mengajar.

“Pertama saya merasa ada perubahan cara pandang dan bersikap terutama dalam menanggapi jarak antara pendidikan di perguruan tinggi dengan lapangan khususnya di desa tertinggal,” kata Athi.

Baca Juga: Kisah Pengajar Al Quran di Inggris, Mereka Perlu Strategi Khusus saat Mengajar

Menurutnya, melalui Kampus Mengajar, ia berkesempatan untuk hadir berusaha memberi solusi atas persoalan pendidikan di daerah. “Mulai dari distribusi ilmu pengetahuan, pengajar, media pembelajaran, fasilitas atau alat pembelajaran, sinyal internet, motivasi belajar siswa, peran orang tua, dan banyak lagi,” terang dia.

Meskipun Athi mengetahui fasilitas di daerah kurang memadai, ia mencoba untuk memberikan pembelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya.

“Saya tahu betul bagaimana kondisi pendidikan desa tersebut. Walau pelajar tidak punya HP, susah sinyal, pun sebagian besar gagap teknologi, saya mencoba untuk mengajak adik-adik saya bangkit dari ketertinggalan,” jelas Athi.

Baca Juga: Kemendikbud Gelar Pembekalan Program Kampus Mengajar Angkatan I Tahun 2021

Berbagai fitur dan aplikasi diterapkan Athi untuk memberikan pembelajaran yang menarik bagi peserta didiknya. Mulai dari mengenalkan materi-materi lewat video edukasi, mengenalkan menggunakan laptop saat mengajar, melakukan eksperimen-eksperimen fisika yang menarik, bermitra dengan orang tua, serta kunjungan belajar ke rumah-rumah siswa, sampai membimbing hingga mereka menang lomba.

“Kemarin, adik bimbingan saya yang awalnya tidak bisa mengerjakan 1/2 + 1/4, bisa meraih peringkat 1 KSN tahap 1 tingkat kecamatan dan itu membuat kami bahagia, begitupun orang tuanya. Kehadiran saya pun, yang dianggap sebagai energi baru dari kampus, membantu memberi sumber daya baru bagi sekolah,” jelas Athi.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x