Mantul, Yayasan Ini Berikan Laptop untuk Tiap Guru Jelang Tahun Ajaran Baru

- 1 Juni 2021, 09:41 WIB
Ketua Yayasan Prima Cendekia Islami Prof. Dr. H. Ddan Wildan Anas, M.Hum (kanan) saat menyerahkan laptop untuk tiap guru SMP Prima Cendekia Jslami
Ketua Yayasan Prima Cendekia Islami Prof. Dr. H. Ddan Wildan Anas, M.Hum (kanan) saat menyerahkan laptop untuk tiap guru SMP Prima Cendekia Jslami /istimewa/

JURNAL SOREANG- Saat ini, Indonesia berada di era Revolusi Industri 4.0. Era Revolusi Industri yang mengintegrasikan antara teknologi industri, teknik informatika, dan perkembangan teknologi jaringan internet dan digital. Hal ini menjadi tantangan bagi para guru sehingga guru harus dibekali dengan alat untuk menguasai era digital yang salah satunya laptop.

"Revolusi Industri 4.0 yang dicirikan dengan adanya peningkatan digitalisasi industri didorong oleh peningkatan volume data, kekuatan komputasi digital, dan konektivitas jaringan; munculnya analisis, kemampuan dan kecerdasan buatan (artificial intelligence); serta adanya pola interaksi baru antara manusia dengan mesin dan robotika. Semuanya itu menuntut pula perubahan dalam dunia pendidikan," tutur Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M. Hum Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami di sela-sela penyerahan laptop untuk guru, Senin 31 Mei 2021 di kampus SMP Prima Cendekia Islami Baleendah.

Salah satu prioritas penting dalam era Revolusi Industri 4.0 dalam dunia pendidikan, adalah kesiapan guru untuk menyiapkan pembelajaran digital.

Baca Juga: Apa Kata Dunia Bila Guru Masih 'Gaptek'? Digital Jadi Keniscayaan

"Guru harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam menyajikan materi pembelajarannya. Karena itu, guru harus memiliki sarana untuk itu, salah satunya laptop dan akses internet," ujarnya 

Dadan membagikan 16 buah laptop inventaris kepada seluruh guru mata pelajaran kelas 7 di SMP Prima Cendekia Islami. "Laptop ini kami berikan sebagai inventaris sarana mengajar para guru di sekolah. Laptop menjadi senjata utama dalam transformasi pembelajaran di era digital," tutur Prof. Dadan Wildan.

"Kami tidak ingin membebani para guru untuk menyediakan laptop pribadinya. Yayasan memberikan laptop inventaris kepada semua guru," ujar Dadan yang juga  aktivis ormas Islam ini.

Baca Juga: Ditjen Dikti Akan Jadikan Startup Digital Sebagai Mata Kuliah Wajib Mahasiswa

Prof. Dadan Wildan menambahkan, guru adalah garda terdepan dan aset berharga dalam dunia pendidikan. " Saya mendorong para guru untuk mengikuti sertifikasi guru, melanjutkan kuliah S.2 dan S.3, serta mengikuti berbagai pelatihan, seminar, studi banding dan beragam kegiatan lainnya," katanyam

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x