Masjid Bukan Sebatas Tempat Ibadah, tapi Sentra Pendidikan Umat, Ini yang Dilakukan IRMA

- 24 Februari 2021, 05:27 WIB
Ilustrasi kegiatan masjid. Keberadaan masjid tak sebatas ibadah khusus melainkannjug pembinaan raja masjid.*
Ilustrasi kegiatan masjid. Keberadaan masjid tak sebatas ibadah khusus melainkannjug pembinaan raja masjid.* /Humas Polres Banggai/

JURNAL SOREANG- Untuk membina remaja agar dapat melalui masa remaja dengan baik, diperlukan peran dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Ikatan Remaja Masjid (IRMA) merupakan sekumpulan pemuda-pemudi yang menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas, pembinaan akidah, akhlak, ukhuwah, intelektual, dan keterampilan.
"Hal ini sebagai upaya memfungsikan masjid sebagai tempat pendidikan yang telah di laksanakan dari masa Rasulullah SAW," kata Pembina IRMA Jabar, Rifa Anggyana, Rabu, 24 Februari 2021.

Keberadaan masjid di dalam Islam melambangkan faktor pendidikan yang penting karena ia adalah tempat ibadah kepada Allah SWT juga tempat memberikan pendidikan.

Baca Juga: Ingin Panjang Usia dan Banyak Rezeki? Ini lah Caranya

"Dengan demikian, peran IRMA adalah sebagai tempat latihan para remaja Islam dalam mengembangkan dan mempersiapkan diri agar menjadi seorang muslim.sekaligus warga negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila," ujarnya.

Selain itu, IRMA juga tempat para remaja Islam untuk mengabdikan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam pembangungan nasional di seluruh sektor kehidupan.

"Remaja masjid juga ikut membantu mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera, dan adil. Upaya itu dengan memakmurkan masjid yang dilakukan remaja," ucapnya.

Baca Juga: Remaja Masjid Ingin Bisa Dapatkan Beasiswa Future Leader, Jumlahnya Rp25 Miliar dari Pemprov Jabar

Hal ini sesuai dengan untuk QS. Ali Imran ayat 110, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman tentulah paling baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik," katanya.

Mengenai kenakalan remaja, Rifa mengatakan, usaha-usaha penanggulangan terhadap kenakalan remaja dapat diklasifikasikan kepada usaha atau tindakan preventif, refresif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi.

"Ada pun pengertian dari tindakan preventif adalah segala tindakan atas usaha yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan. Sedangkan tindakan refresif ialah tindakan untuk mencegah dan menahan kenakalan remaja atau menghalangi timbulnya kenakalan yang hebat," katanya.

Baca Juga: Meski Keuangan Remaja Masjid Tak Besar, tapi Harus Dikelola dan Dicatat Bendahara

Sementara tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki perbuatan nakal, terutama individu yang telah melakukan perbuatan tersebut.

"IRMA adalah suatu organisasi ekstrakurikuler di sekolah dan madrasah untuk melakukan melakukan mencegah remaja agar masuk dalam kenakalannya. Caranya dengan membina remaja dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam," ucapnya.

Hal ini bisa dilakukan sebab IRMA adalah organisasi otonom yang relatif independen dalam menyelenggarakan urusan rumah tangga organisasi dan membina anggotanya.

Baca Juga: Jadi Narapidana Terlama, Masuk saat Remaja, Joseph Ligon Kini Bebas Diusianya 83 Tahun

"Remaja dapat menentukkan sendiri mengenai bagan/struktur organisasi, memilih pengurus, menyusun program, serta melaksanakan berbagai macam kegiatan. Dengan demikian, para aktivisnya dapat berkreasi, mengembangkan potensi serta beraktivitas dalam kegiatan masjid," ujarnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah