Kalau Dulu Ada Link and Match Kini Link and Supermatch, Ini Maksudnya

- 2 Februari 2021, 06:25 WIB
Pelajar SMKN 1 Sumedang  berhasil memproduksi lampu LED hemat energi. Kemendikbud membuat program.link and super match
Pelajar SMKN 1 Sumedang berhasil memproduksi lampu LED hemat energi. Kemendikbud membuat program.link and super match /Pikiran Rakyat/ Novianti

JURNAL SOREANG- Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, menekankan kompetensi merupakan kunci utama bagi para lulusan pendidikan vokasi.

Untuk itu, Kemendikbud meluncurkan program 'link and super match' yang sebelumnya ada istilah 'link and match'.

"Lulusan kompeten adalah mereka yang memiliki bekal hard skills, soft skills, dan pendidikan karakter yang berguna pada saat mereka terjun langsung dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI)," kata Wikan dalam pernyataannya, Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: Ini Cara Ambil Jalur Cepat dan Upgrade bagi Lulusan SMK agar Tak Nganggur

Oleh karena itu, guna mewujudkan hal tersebut, pihaknya mengedepankan konsep 'link and Supermatch' yang mengacu kepada ‘pernikahan’ antara pendidikan vokasi dengan DUDI.

"Selain itu, program ini juga menitikberatkan lulusan vokasi pada paket 8+1 mencakup mencakup 1) kurikulum, 2) soft skills, 3) visiting teacher expert from industry, 4) internship, 5) certificate of competence, 6) training, 7) applied research, 8) commitment absorbing graduates, dan 9) scholarship/job contract/donation dari industri,” katanya.

Program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan vokasi diterangkan Dirjen Wikan adalah upgrading jurusan Diploma 3 (D3) menjadi Sarjana Terapan (D4). Selain itu, juga terdapat program “Fast Track” pada SMK menuju Diploma 2 (D2) dengan hanya menempuh 1,5 tahun pada jenjang Diploma 2 (D2).

Baca Juga: Pengangguran Masih Tinggi, Padahal Indonesia Punya 17.000 Lembaga Kursus dan 14.000 SMK

“D4 itu nanti ada delapan semester, di mana pada semester tujuh dan delapan, peserta didik dapat melakukan dual system (magang sambil kuliah) ini seperti yang dilakukan pada negara maju seperti Jerman,” jelas Wikan.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah