Top! Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Bandung Ubah Sampah Organik Jadi Eco Enzym Gandeng BAZNAS Jabar

26 Februari 2024, 09:41 WIB
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Prodi Pendidikan Biologi yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen dan perwakilan Masyarakat komunitas petani di Desa Genteng, Kab. Sumedang, melakukan pengemasan produk Eco Enzym yang telah di buat pada kegiatan PKM lalu. /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Prodi Pendidikan Biologi yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen dan perwakilan Masyarakat komunitas petani di Desa Genteng, Kab. Sumedang, melakukan pengemasan produk Eco Enzym yang telah di buat pada kegiatan PKM lalu.

 Tahap pengemasan bekerja sama dengan BAZNAS Jabar  ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan Eco Enzym yang memakan waktu hingga tiga bulan.  

Proses pembuatan Eco Enzym diawali dari tahap pengumpulan dan pemilahan sampah organik, hanya sampah organik dari sayur dan buah yang dapat digunakan untuk membuat EcoEnzym.

 

Langkah selanjutnya, sampah organik yang sudah dicacah dimasukan kedalam wadah tertutup kemudian di campurkan dengan gula/molase dan air.

Perbandingan antara sampah organik, gula/molase, dan air adalah 3:1:10. Setelah tercampur merata, Eco Enzym difermentasi selama tiga bulan atau hingga mencapai pH 4.

Hal yang harus di perhatikan selama proses fermentasi adalah kemungkinan EcoEnzym meledak karena gas yang dihasilkan selama proses fermentasi berlangsung.

Baca Juga: Mantap! Mahasiswa Pascasarjana UIN Bandung Raih Global Goals Action Ambassador 2024 di Malaysia

Hal tersebut dapat dicegah dengan membuka sedikit tutup wadah fermentasi EcoEnzim secara berkala setiap 3 sampai 7 hari sekali.

EcoEnzym yang telah difermentasi selama tiga bulan kemudian dipanen dan dikemas ke dalam kemasan lebih kecil.

EcoEnzym yang diproduksi Program Studi Pendidikan Biologi dapat diolah kembali menjadi berbagai produk turunan lainnya. Seperti, sabun cuci piring, sabun pakaian, pembersih lantai, disinfektan alami, insektisida, dan lainnya.

 

Selain memproduksi EcoEnzym, Prodi Pendidikan Biologi juga secara aktif melakukan pelatihan-pelatihan pembuatan EcoEnzym dan produk turunannya melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang rutin di selenggarakan. 

Ecoenzyme ini merupakan produk turunan dengan nama DjatiGrowths yang dikeluarkan oleh Prodi Pendidikan Biologi X Baznas Jawa Barat.

Kedepannya, DjatiGrowths akan terus mengembangkan produk turunan lainnya sehingga produk yang dihasilkan akan semakin beragam.

Gambar Produk Ecoenzyme hasil kegiatan Kerjasama PkM di Desa Genteng, Kab. Sumedang (Prodi Pendidikan Biologi dan BAZNAS Jawa Barat)

Baca Juga: BAZNAS Kabupaten Bandung Putuskan Nilai Zakat Fitrah Sebesar 2,5 Kg Beras Atau Bila Diuangkan Rp40 Ribu

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengadakan pelatihan pembuatan EcoEnzym dan produk-produk turuananya merupakan salah satu pilar tridharma perguruan tinggi, di samping pendidikan dan penelitian.

Harapannya kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta dorongan membangun usaha mikro bagi masyarakat dengan pemanfaatan bahan sederhana yang ada di sekitar tempat tinggalnya.***

 

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler