JURNAL SOREANG - Al-Qur'an dan hadis merupakan dua sumber utama ajaran Islam yang membawa pelajaran berharga bagi kehidupan. Allah, Yang Maha Segalanya, menyampaikan pelajaran hidup damai, saling memaafkan, serta hukum halal dan haram melalui wahyu-Nya. Inilah pelajaran yang sangat penting, terutama untuk dunia anak-anak.
Belajar Al-Qur'an Surah Adduha
Surah Adduha, surah ke-93 dalam Al-Qur'an, mengandung pesan pokok tentang keyakinan bahwa Allah tidak meninggalkan dan membenci Nabi Muhammad. Surat ini diturunkan di kota Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Pelajaran utama dari surah ini adalah penegasan bahwa Allah senantiasa bersama dan mendukung Rasul-Nya.
Tafhim dan Tarkik Tafhim
Dalam mempelajari Al-Qur'an, penting untuk memahami tafhim dan tarkik. Tafhim adalah menebalkan huruf-huruf yang harus dibaca dengan jelas, sedangkan tarkik adalah menipiskan huruf untuk memperjelas arti. Hal ini penting agar bacaan Al-Qur'an dapat disampaikan dengan benar.
Baca Juga: Pemerintah Akan Buka Formasi Calon ASN Sebanyak 2,3 Juta Orang, Begini Penjelasan Presiden Jokowi
Al-Hadis
Al-hadis, atau sunnah Rasulullah, merupakan perkataan, perbuatan, ketetapan, dan persetujuan yang menjadi panduan bagi umat Islam. Pelajaran dari hadis termasuk menghindari suap-menyuap, yang sama-sama dilaknat oleh Allah.
Asmaul Husna
Asmaul Husna, nama-nama baik Allah, mengajarkan bahwa Allah adalah Maha Pemaaf dan Maha Diutamakan. Meneladani Allah yang Maha Pemaaf dalam kehidupan sehari-hari melibatkan memaafkan kesalahan orang lain dan tidak menyimpan rasa dendam.
Hukum Halal dan Haram
Hukum halal dan haram didasarkan pada Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad ulama. Barang atau kegiatan halal boleh digunakan atau dilaksanakan, sementara yang haram dilarang. Penerapannya melibatkan pengakuan, keyakinan, dan ketaatan kepada hukum yang ditetapkan Allah.
Jasah Khulafaur Rasyidin
Jasah Khulafaur Rasyidin, seperti Abu Bakar as-Siddiq dan Umar Bin Khattab, memberikan teladan bagi kaum muslimin. Abu Bakar yang mendapat gelar as-Siddiq, menjadi khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad. Umar Bin Khattab, khalifah kedua, terkenal dengan kebijaksanaan dan kontribusinya dalam mengatur negara.***