Hidupkan Literasi Sandiwara Sastra, Kemendikbudristek Kembali Rilis 10 Episode Drama Audio ‘Misteri Nusantara'

6 November 2023, 16:51 WIB
Tahun ini, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Titimangsa dan KawanKawan Media, kembali merilis 10 episode drama audio sebagai Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema ‘Misteri Nusantara’, di kantor Kemendikbudristek, baru-baru ini. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG— Pada tahun 2021, Sandiwara Sastra yang merupakan sebuah siniar _(podcast)_ program unggulan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mendapat penghargaan dari Podcast Awards 2021 untuk kategori drama audio.

Tahun ini, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Titimangsa dan KawanKawan Media, kembali merilis 10 episode drama audio sebagai Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema ‘Misteri Nusantara’, di kantor Kemendikbudristek, baru-baru ini.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada kesempatan ini mengapresiasi peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua.

 

Menurutnya, konten-konten di dalam siniar ini dapat digunakan oleh orang tua dan juga guru dalam menceritakan kembali cerita-cerita rakyat Nusantara.

“Saya sangat mengapresiasi semua tim yang tidak hanya terus membuat karya baru, tetapi juga mencari cara-cara baru dalam berkarya. Dengan mengalihwahanakan sastra ke dalam audio, Sandiwara Sastra tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki unsur edukatif yang bisa digunakan oleh orang tua atau guru untuk memperkenalkan cerita-cerita rakyat Nusantara kepada anak-anak dan murid-murid kita,” ucap Mendikbudristek pada peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua.

Selaras dengan hal tersebut, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa saat ini, sastra menempati posisi penting dalam pemajuan kebudayaan dan pembentukan karakter bangsa.

Baca Juga: 6 Drama Yang Dibintangi Kim Young Dae, Moon In the Day Yang Terbaru

Untuk itu, kata Mahendra, Kemendikbudristek memiliki misi pemajuan kebudayaan dan pembentukan karakter salah satunya melalui peningkatan literasi dan program sandiwara sastra adalah bagian dari misi tersebut.

“Sandiwara Sastra bukan hanya menjadi sebuah karya seni dan inovasi. Lebih dari itu, Sandiwara Sastra adalah sebuah upaya untuk mengangkat literasi. Melalui tokoh-tokoh dalam karya sastra, masyarakat dapat mengenal lebih dekat sifat kemanusiaan,” ujar Mahendra.

Mahendra menambahkan, Sandiwara Sastra Musim Kedua ini diharapkan dapat memberikan warna pada ruang media baru serta lebih mendekatkan sastra kepada masyarakat.

 

“Di samping itu, upaya ini juga sebagai gerakan untuk menambah kecintaan sastra di kalangan generasi muda,” ucap Mahendra.

Disutradarai oleh Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga, Sandiwara Sastra Musim Kedua merupakan alih wahana karya sastra Indonesia ke dalam media audio yang berangkat dari cerita rakyat (folklore), urban legend, maupun cerita pendek di wilayah Nusantara.

Sepuluh episode cerita tersebut ditulis oleh sastrawan kenamaan Indonesia dari Papua hingga Aceh, yaitu Aprila R. Wayar, Kurnia Effendi, Putu Wijaya, Mario F. Lawi, Faisal Oddang dan Feby Indirani, Risa Saraswati, Ilya Sigma dan Priesnanda Dwisatria, Hasan Aspahani dan Ali Sadli Salim, Guntur Alam, serta Azhari Aiyub.

Joned Suryatmoko menyampaikan penyutradaraan pada setiap episode juga berbeda-beda mempertimbangkan nilai lokalitas yang disampaikan para penulis.*** 

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler