Menduniakan Karya Sastra Mastera Asia Tenggara, Berikut Upaya yang Dilakukan Badan Bahasa

11 Oktober 2023, 05:37 WIB
Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan kegiatan Seminar Antarbangsa Kesusatraan Asia Tenggara (SAKAT) 2023. Acara yang berlangsung di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta ini, mengangkat tema “Menduniakan Mastera /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan kegiatan Seminar Antarbangsa Kesusatraan Asia Tenggara (SAKAT) 2023. Acara yang berlangsung di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta ini, mengangkat tema “Menduniakan Mastera dan Karya Sastra Mastera”.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menilai bahwa SAKAT sangat berguna menjadi wadah dalam pengembangan dan pemanfaatan sastra supaya lebih mendunia.

“Kita tidak bisa berpikir sempit, pemikiran kita harus berkembang untuk mengupayakan bagaimana sastra itu mendunia,” ujarnya di Jakarta belum lama ini yang mengaku baru pertama kalinya hadir dalam kegiatan SAKAT.

 

Oleh karena itu, Badan Bahasa mengajak masyarakat, peminat, serta pemerhati sastra di negara-negara anggota untuk menantang zaman bersama-sama dalam menumbuhkembangkan karya sastra Mastera.

“SAKAT saya harap menjadi forum yang dapat menguatkan kepedulian kita semua terhadap sastra khususnya di negara masing-masing dan mengukuhkan hubungan kerja sama antaranggota Mastera. Kita di sini akan mengkaji bagaimana sastra bisa berkembang lebih maju,” jelas Aminudin Aziz.

SAKAT merupakan salah satu rangkaian kegiatan hasil kerja sama Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) yang beranggotakan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Baca Juga: Sidang ke-27 Mastera Resmi Ditutup: Ternyata Generasi Muda Asia Tenggara Kurang Minat pada Sastra

Sebagai bagian dari kegiatan Mastera, Badan Bahasa menyelenggarakan serangkaian kegiatan, yaitu 1) SAKAT, 2) Pemberian Penghargaan Sastrawan Muda Mastera, 3) Sidang Ke-27 Mastera, serta 4) Pertemuan Forum Penulisan Sastrawan Tamu/Asuhan Mastera.

Dalam seminar ini, Kepala Badan Bahasa juga menyerahkan Penghargaan Sastrawan Muda Mastera Tahun 2023 kepada empat orang sastrawan muda yang berasal dari empat negara anggota Mastera.

Mereka adalah Fasial Oddang dari Indonesia, Awangku Mohd Noor Sham dari Brunei Darussalam, Muhammad Lutfi bin Ishak dari Malaysia, dan Farihan Bahron dari Singapura. Para pemenang mendapatkan piagam penghargaan dan uang tunai senilai Rp 25 juta.

 

“Semoga penghargaan ini dapat memotivasi para pemenang dan generasi muda untuk terus mencintai dan mengembangkan sastra,” ujar Kepala Badan Bahasa.

Penghargaan Sastrawan Muda Mastera semula ditujukan untuk alumni peserta Program Penulisan Mastera (puisi, cerpen, drama, dan esai) yang dilaksanakan oleh Mastera Indonesia sejak tahun 2005. Kini penghargaan itu diperluas sasarannya, yaitu sastrawan muda di semua negara anggota Mastera.

Faisal Oddang, perwakilan pemenang dari Indonesia, tak menyangka karya tulis yang ia hasilkan mendapat apresiasi dari Badan Bahasa. bahwa Penghargaan Sastrawan Muda Mastera Tahun 2023.

 

“Saya pikir dari tahun ke tahun banyak penulis muda berbakat yang bermunculan di Indonesia. Saya tidak menyangka hasil saya menarik perhatian dan diapresiasi oleh Badan Bahasa. Terima kasih atas penghargaan ini,” ucapnya yang berencana menerbitkan buku dalam waktu dekat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler