Implementasi Kurikulum Merdeka Fokuskan Guru Tingkatkan Pelayanan bagi Peserta Didik

24 Agustus 2023, 20:06 WIB
Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka”. Kegiatan ini diusung dalam rangka menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) agar para pendidik dapat lebih fokus memberikan layanan pendidikan kepada siswa. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG- Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyelenggarakan “Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka”.

Kegiatan ini diusung dalam rangka menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) agar para pendidik dapat lebih fokus memberikan layanan pendidikan kepada siswa.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah menyosialisasikan Kurikulum Merdeka sebagai salah satu opsi yang bisa dipilih oleh satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran,” kata Kepala Puskurjar, Zulfikri Anas, di Jakarta, Senin 21 Agustus 2023.

 Lebih lanjut, Zulfikri mengatakan, dengan prinsip penyederhanaan kurikulum maka materi belajar dikurangi agar fokus kepada materi esensial.

Kurikulum disusun secara fleksibel dan kontekstual supaya bisa diterapkan dalam situasi seminim apapun yang menuju pada perubahan kualitas proses pembelajaran.

Ia menjelaskan bahwa kemampuan peserta didik sangat beragam dengan segala karakteristiknya. Tak terkecuali dengan cara belajar mereka.

Sementara itu, guru mengajarkan materi yang sama dengan satu cara, lalu memberikan tugas yang sama untuk siswa dalam satu kelas. Padahal bisa saja cara tersebut hanya cocok bagi segelintir siswa.

Baca Juga: FAH UIN Bandung Gelar Workshop Kurikulum Berbasis Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, Ini Tujuannya

Zulfikri menjelaskan bahwa sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita wajib saling mengenal potensi dan karakteristik manusia. Sebab, setiap manusia diberikan kekuatan yang berbeda-beda, potensi yang berbeda-beda.

Untuk itu seyogianya kurikulum menyediakan ruang yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing.

Harapannya dengan diberlakukan Kurikulum Merdeka, guru-guru lebih fokus melayani peserta didik.

“Karena selama ini Bapak/Ibu guru di lapangan banyak mengalami kendala untuk bisa memberikan pelayanan secara maksimal karena padatnya materi ajar yang harus tuntas dicapai di tengah keterbatasan waktu. Selain itu juga, rumitnya administrasi,” ungkap Zulfikri.

 

Oleh karena itu, seiring dengan penerapan Kurikulum Merdeka, tenaga pendidik pun merasa lega. Salah satunya seperti yang diutarakan oleh Guru SDN Cipinang Besar Utara 09 Pagi.

“Kurikulum Merdeka bagus. Saya harap pelaksanaan kebijakan ini bisa bersifat jangka panjang karena mengubah pola pikir masyarakat itu sangat susah,” kata Dian Handayani.

Berdasarkan lampiran keputusan Kepala BSKAP Nomor 028/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Tahun Ajaran 2023/2024, tercatat sebanyak 5.246 satuan pendidikan dari jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK di wilayah DKI Jakarta telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Pada kesempatan ini, hadir pula Putra Nababan, anggota Komisi X DPR RI. Kehadirannya sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler