Ismet Ruchimat Terpilih Jadi Dekan FSP ISBI Bandung, Ternyata Tradisi Pemilihan Dekan Sangat Meriah

9 Februari 2023, 21:54 WIB
Senat Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung gelar rapat terbuka pemilihan calon Dekan FSP periode tahun 2023-2027, Rabu 8 Februari 2023 pukul 13.00 wib. di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Jl Buah Batu No. 212 Bandung. /Istimewa /

JURNAL SOREANG-- Senat Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung gelar rapat terbuka pemilihan calon Dekan FSP periode tahun 2023-2027, Rabu 8 Februari 2023 pukul 13.00 wib. di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Jl Buah Batu No. 212 Bandung.

Berbeda dengan pemilihan Dekan yang biasa dilakukan Perguruan Tinggi lain, pemilihan Dekan FSP ISBI Bandung digelar cukup meriah.

Kandidat Dekan Dr. Ismet Ruchimat, S.Sen., M. Hum., dan Dr. Tatang Abduluah, S.Sen., M.Hum. diperlakukan seperti halnya dua anak yang dihitan.

Baca Juga: ISBI Bandung Diapresiasi Wakil Rakyat Usai Melihat Langsung Penyelenggaraan UTBK-SBMPTN 2022

Keduanya diangkut dengan becak yang telah dihias dan diarak seni Angklung Buncis dari jalan Buah Batu sampai pintu masuk Gedung Kesenian Sunan Ambu.

Didalam gedung mereka pun disambut aktarasi Pencak Silat oleh dua orang alumnus ISBI Bandung, serta keduanya didaulat untuk terut menunjukan jurus-jurus Penak Silat di hadapan anggota Senat yang sipa memilihnya dan tamu undangan yang hadir.

Setelah menyampaikan visi dan misi, juga dilakukan taya jawab, dua kandidat Dekan tersebut dipilih laungsung oleh anggota Senat FSP ISBI Bandung.

Hasilsinnya Ismet Ruchimat mendapatkan suara terbanyak dan secara otomatis menjadi Dekan terpih periode 2023-2027.

Baca Juga: Profil ISBI Bandung, Perguruan Tinggi Negeri Seni Pertama di Jawa Barat yang Lestarikan Budaya di Indonesia

Dekan terpilih, Ismet Ruchimat dalam penyampai visi dan misinya mengatakan, Fakultas sebagai satelit penggerak institusi harus menunjang dan merealisasi exposing value sehingga transformasi pendidikan seni.

Tidak hanya mengembang biakan lulusan semata, akan tetapi sekaligus membangun dan mengembangkan potensi insan seni yang mampu berkompetitif.

“Fakultas harus mampu menghasilkan inovasi yang berguna bagi peningkatan budaya kepemilikan etika dan tanggung jawab yang berpegang pada tujuan institusi secara holistik. Daya guna seni untuk lingkungan dan keinginan untuk pencapaian prestasi sebagai the center of creativity tentu harus menyandarkan pada kemampuan dan kesadaran akanketertinggalan dalam meraih mimpi para pendiri institusi ini,” ujar Ismet.

Baca Juga: Keren! ISBI Bandung Raih 3 Penghargaan di Anugerah Diktiristek Tahun 2021

Menerutnya, satu kenyataan yang kita hadapi saat ini adalah bahwa kondisi (FSP) secara subjektif masih belum menunjukan tanda-tanda keluar dari krisis kemandirian intelektual dan aktivasi organisasi akademik secara independen.

“Indikator ini didapat dari penilaian; Pertama sejauh mana kedaulatan akademik FSP dapat bersinergi terhadap kebijakan pimpinan. Kedua kemandirian FSP sebagai penggerak organisasi pendidikan masih memerlukan reorientasi terhadap fungsi otonominya. Ketiga kepribadian dalam budaya dan etika masih memerlukan peningkatan kesadaran. Tugas ini harus menjadi tantangan FSP demi menjaga marwah Kasundaan,” tandasnya.

Sebagai Dekan FSP ISBI Bandung Ismet pun menawarkan konsep PATRI (Partisipatoris, Akreditable, Transformatif, Respiritual, dan Internasinal) dengan semboyan menjungjung tinggi aturan, berpijak pada keberanian, dan mengutamakan kepentingan bersama.

“Fakultas harus memberi solusi bagi kepentingan institusional agar berdaulat atas tujuan pemajuan kebudayaan, pendidikan seni budaya yang bermartabat di bidang moral, dan berjaya dalam menghasilkan inovasi,” pungkas Ismet yang juga pimpinam Samba Sunda, kelompok musik enik Indonesia yang senantisa berkeliling dunia.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler