Miris! Jadi Satu-satunya TKW yang Berangkat ke Korea Selatan, Pekerja Migran Ini Malah..

16 Juli 2022, 13:01 WIB
tangkapan layar berbagai pengalaman jadi pekerja migran di Korea Selatan./ YouTube/ KARVLOG /

JURNAL SOREANG - Berangkat ke negeri asing untuk mencari penghasilan dipilih sebagain warga indonesia yang menjadi pekerja migran termasuk ke Korea Selatan.

Menjadi salah satu destinasi tenaga kerja Indonesia, atau TKI, karena punya perjanjian antar pemerintah, Korea Selatan menyediakan lowongan kerja bagi pekerja Indonesia di sektor manufaktur dan perikanan.

Meski selama ini pekerja yang berangkat ke Korea Selatan di dominasi laki-laki, ternyata ada juga TKW yang berangkat ke Korea Selatan.

Baca Juga: Menguak Profil Abdul Mateen Bolkiah, Pangeran Tampan Putra Sultan Brunei Darussalam, Bikin Kaum Hawa Meleleh!

Salah satunya Rina Agustian, 25 tahun, TKW Indoesia asal Brebes yang sukses berangkat ke Korea Selatan lewat program G to G atau Goverment to Goverment (antar pemerintah).

Dilansir dari vlog kanal YouTube KARVLOG pada 29 Januari 2022, Rina menjelaskan dirinya memang berniat bekerja di Korea Selatan sejak tahun 2017.

Namun keinginannya tersebut harus tertunda selama beberaa tahun karena berbagai hal.

Baca Juga: TRANSFER LIGA EROPA: Robert Lewandowski Here We Go Barcelona, Lisandro Martinez OTW Man United

Pada 2019, ia kembali mengikuti program pemberangkatan calon pekerja migran ke Korea Selatan.

Rina menjelaskan dirinya menjadi satu-satunya calon pekerja perempuan yang bisa berangkat dari sekitar 15 orang calon TKW yang mendaftar dan melaksanakan ujian di daerahnya.

Kini, Rina bekerja sebagai salah satu karyawan di pabrik produksi kaos kaki di Korea Selatan.

Baca Juga: Jadi TKW Hongkong yang Kena PHK Majikan? Gak Perlu Bingung, Ini Langkah yang Harus Dilakukan

Namun, dalam masa kerjanya selama ini, dia mengaku mendapat pengalaman berbeda yang cenderung tidak enak.

Hal pertama, Rina mengaku sejak pertama bekerja di perusahaan tersebut ia tidak pernah menerima slip gaji.

Sesuatu hal yang baru untuk sebuah perusahaan di sebuah negara maju karena hal tersebut termasuk sebagai bentuk menahan hak pekerja untuk mengetahui jam kerja, lembur, dan bayaran sesungguhnya.

Baca Juga: Youtube Milik Windah Basudara di Hack, Ini Pesan Bang Brando kepada Bocil: Jangan Klik Link!

Rina menjelaskan ketika ia bertanya, atasannya kerap mengelak dengan memberi jawaban setiap pekerja dibayar secara berbeda sehingga slip gajinya tidak pernah diberikan.

Untuk mengatasi hal tersebut akhirnya Rina dan rekan-rekan membuat catatan berapa jam ia bekerja dalam satu hari agar dapat membuat perhitungan yang tetap.

Beruntung pada dua bulan terakhir, perusahaan akhirnya menerbitkan slip gaji termasuk untuk para pekerja migran seperti dirinya.

Baca Juga: Akun Youtube Windah Basudara Kena Hack, Apakah Bisa Balik Lagi? Simak Penjelasannya

Hal kedua yang dirasa aneh menurut Rina adalah besaran Gukmin (dana pensiun yang dipotong dari gaji karyawan) yang tidak sesuai secara jumlah.

Ia menjelaskan dari jumlah total 103 ribu Won dirinya membayar sebanyak 86 ribu sementara sisanya di bayar oleh perusahaan.

Hal itu, menurut sepengetahuan Rina adalah sesuatu yang keliru karena jika dirinya membayar 86 ribu, perusaaan juga harus membayar jumlah yang sama karena itu adalah kewajiban.

Baca Juga: Matthijs de Ligt Jadi Jalan Ninja Keuangan Buruk Juventus, Bianconeri Enggan Melepas Asal-Asalan

Hal lain yang juga menurutnya tidak mengenakan adalah sarana yang diberikan pihak perusahaan.

Meski di beri sejenis asrama untuk pekerja migran, namun dirinya diberi tempat tinggal yang terbuat dari kontainer dan harus membayar sebesar 300 ribu Won.

Selain itu, perusahaan juga tidak menanggung biaya makan sehingga dirinya harus merogoh kantong sendiri untuk mencukupi hal tersebut.

Baca Juga: Tes IQ dan Psikotes: Yakin Cerdas? Bisakah Anda Memindahkan 1 Batang Korek Api untuk Mendapatkan 4 Segitiga

Meski mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakan secara pekerjaan, namun sebagai pekerja asing perempuan Rina mengaku tidak pernah mendapat hal yang tidak baik secara pribadi.

Rina berharap pihak perusahaan dapat berlaku adil pada TKW dan pekerja migran dari negara lain dikemudian waktu.***

Editor: Caca Kartiwa

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler