970 Mahasiswa Indonesia Akan Merasakan Kuliah di Luar Negeri Selama Satu Semester

11 Agustus 2021, 06:36 WIB
970 mahasiswa yang akan mengikuti kuliah diuar negeri selaka satu semester melalui beasiswa IISMA. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim resmi melepas keberangkatan para mahasiswa Penerima Beasiswa Program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) secara virtual, Senin 9 Agustus 2021.

Sebanyak 970 mahasiswa dari 98 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia berhasil lulus seleksi program yang berlangsung selama satu semester.

Para mahasiswa tersebut akan mencari pengalaman dan membangun kolaborasi internasional untuk menjadi calon pemimpin berwawasan global di masa depan.

Program IISMA yang didukung pendanaannya oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tersebut diluncurkan pada bulan Mei lalu.

Baca Juga: Antisipasi Anak Putus Sekolah, Bupati Bandung Dadang Supriatna Berikan Beasiswa Calakan

Para mahasiswa aktif tingkat sarjana (S-1) penerima program IISMA akan belajar selama satu semester di perguruan tinggi terkemuka dunia mitra Kemendikbudristek.

Kesempatan ini diberikan kepada mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya sesuai minat dan cita-citanya.

“Para peserta IISMA akan melaksanakan pertukaran mahasiswa di 39 perguruan tinggi kelas dunia di 28 negara. Ini prestasi membanggakan dan sungguh luar biasa,” ucap Menteri Nadiem dalam sambutannya.

Dirinya menilai, pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi setiap mahasiswa yang terpilih karena mahasiswa yang mendaftar program ini sebanyak 2.551 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Saatnya Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Alumni UPI Lebih Berperan, Pengurus Baru Ingin Berikan Beasiswa

“Ini bukti meskipun kita sedang hidup di masa penuh keterbatasan, sesungguhnya kesempatan itu masih ada,” tegas Menteri Nadiem.

Ia pun melanjutkan bahwa melalui program-program Kampus Merdeka, Kemendikbudristek berusaha membebaskan mahasiswa Indonesia dari batasan-batasan untuk belajar.

Menteri Nadiem pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung IISMA. “Terima kasih kepada LPDP, Kementerian Luar Negeri, perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi negara tujuan atas dukungan dan kerja sama yang baik sekali kepada mahasiswa untuk mengikuti program-program Kampus Merdeka,” tuturnya.

Baca Juga: Banyak Beasiswa Kuliah di Jepang, KBRI Tokyo dan PPI Jepang Gelar Webinar untuk Informasi Beasiswa

Menteri Nadiem menambahkan, sekarang sudah tidak ada lagi batasan dalam hal akademik karena semua program Kampus Merdeka bernilai 20 SKS.

Terkait pendanaan, semua peserta program Kampus Merdeka mendapat dukungan dari LPDP. Selain itu, keragaman program yang ditawarkan juga menghilangkan batas-batas bidang ilmu dan peminatan.

“Sekarang sudah waktunya adik-adik mahasiswa memerdekakan diri dari hal-hal yang membatasi,” tegasnya.

Kepada para penerima Beasiswa IISMA, Menteri Nadiem berpesan agar mahasiswa berani mencoba hal-hal baru, menjalin pertemanan baru, agar ketika pulang nantinya mendapatkan pengetahuan serta pengalaman baru yang bermanfaat untuk diri dan lingkungan sekitar.

Baca Juga: 24 Pelajar Papua Dapat Beasiswa Pendidikan ke AS

“Dengan ini saya melepas keberangkatan para penerima IISMA secara resmi. Di mana pun tujuan, teruslah bergerak serentak, wujudkan Merdeka Belajar,” pesannya.

Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ainun Na’im, mengakui IISMA adalah kesempatan baik bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan potensi diri.

“Gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri, menjaga, dan membawa nama baik bangsa Indonesia. Saya harap pengalaman berharga ini dilanjutkan dalam pengembangan kariernya untuk kepentingan Indonesia,” ucap Ainun.

Baca Juga: Yuk, Intip Peluang Beasiswa di Jepang Bagi ASN, Ini Cara Dapatnya

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, turut menyampaikan apresiasinya. Dirjen Nizam berharap, para mahasiswa bisa menjadi duta-duta budaya nusantara di perguruan tinggi negara tujuan dan memperkenalkan keramahan, masakan, pariwisata, kesenian, bahasa daerah, dan keindahan alam Indonesia.

“Semoga sepulang nanti, adik-adik dapat berbagi pengalaman dan ilmu dengan teman-teman yang belum mendapatkan kesempatan. Saya juga berharap adik-adik bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi,” harapnya seraya mengingatkan para mahasiswa untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol penanganan Covid-19 di negara tujuan nanti.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmianto, mengatakan,  pandemi Covid-19 masih melanda dunia, termasuk di 30 negara yang menjadi tujuan belajar.

Baca Juga: Remaja Masjid Tak Perlu Bingung Kuliah Sebab Ada Kerja Sama IRMA Jabar dan ARS University, Ada Beasiswa Kuliah

Dijelaskan Andy, meskipun di sebagian besar negara pergerakan manusia telah dilonggarkan dan jangkauan vaksinasi sudah cukup luas namun risiko penularan virus Covid-19 masih tinggi akibat munculnya Varian Delta. “Selama perjalanan dan ketika tiba, mohon patuhi protokol kesehatan,” ucap Andy.

Andy juga mengingatkan para mahasiswa untuk mengunduh aplikasi daring keluaran Kemenlu, yaitu Safe Travel dan Portal Peduli WNI untuk mendapatkan informasi dan perlindungan selama berada di negara tujuan.

“Begitu tiba, langsung lapor diri ke perwakilan Indonesia di negara setempat pada portal peduli WNI. Selain itu juga melalui aplikasi Safe Travel, mahasiswa bisa menemukan informasi negara tujuan, dan juga menyimpan kontak perwakilan Indonesia dan tombol darurat yang akan terhubung dengan kontak di negara tujuan,” jelasnya.

Baca Juga: Mantul, Mahasiswa Indonesia Raih Tiga Emas pada International Mathematic Competition 2021 di Bulgaria

Direktur Beasiswa, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso, mengakui  dengan beragam program inovatif dari Kemendikbudristek, capaian LPDP menjadi berlipat.

Tahun ini saja, LPDP menargetkan lebih dari 80 ribu mahasiswa bisa dijangkau program-program di Kemendikbudristek lewat Kampus Merdeka. Tidak hanya IISMA, tetapi ada program lainnya, seperti Kampus Mengajar. “LPDP akan selalu mendukung program-prorgam penting bagi bangsa ini,” tegas Dwi.

Dwi mengungkapkan, dana yang dikelola LPDP kini berjumlah sekitar Rp90 triliun. Hal ini membuktikan, pemerintah hadir di tengah pandemi demi memastikan pengembangan sumber daya manusia terus maju.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler