Kemendikbudristek Siapkan Rp270 Miliar untuk Kampus Merdeka Vokasi, Ini Cara Mendapatkannya

30 Mei 2021, 14:14 WIB
Tangkapan layar Webinar Kemendikbud soal pendidikan vokasi dan dana pendukung dari pemerintah. /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek menyediakan anggaran sebesar Rp270 miliar untuk menyukseskan program Merdeka Belajar 11: Kampus Merdeka Vokasi. Program yang memiliki visi yang sama dengan Merdeka Belajar episode 2: Kampus Merdeka ini, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perguruan tinggi untuk berkiprah dengan anggaran khusus.

Dari Rp270 miliar dana pendidikan yang disiapkan, Rp90 miliar di antaranya disediakan bagi program SMK-D2 jalur cepat dan program peningkatan program studi D3 menjadi sarjana terapan (D4).

Sementara itu, untuk dana padanan (matching fund), anggaran yang disiapkan sebesar Rp180 miliar untuk pengembangan Pusat Unggulan Teknologi, hilirisasi produk riset terapan, dan start-up kampus vokasi yang dibangun bersama industri.

Baca Juga: Merdeka Belajar 11: Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Kampus Merdeka Vokasi

“Untuk dana kompetitif setiap usulan akan diberikan maksimal Rp1 miliar tergantung kualitas usulan. Sementara itu, untuk dana padanan itu harus memiliki kualifikasi dan ketentuan sesuai dengan persyaratan. Di antaranya harus bisa bisa meraih partner industri dengan kontribusi dana _incash_ atau _inkind_ dari industri," kata Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaja, dalam pernyataannya, Sabtu, 29 Mei 2021.

Perbadingan dana yang akan diberikan maksimal 3:1, artinya bila industri memberikan1 rupiah maka pengusul akan mendapat maksimal 3 rupiah dari Kemendikbudristek bergantung kualitas usulannya.

"Bagi para pemangku kepentingan yang hendak mengikuti program ini, petunjuk teknis dapat diakses pada laman ppptv-ptn.kemdikbud.go.id (untuk dana kompetitif) dan kedaireka.id/diksi (untuk dana padanan)," ujarnya. 

Baca Juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar 11: Kampus Merdeka Vokasi Integrasikan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Dunia

Di laman itu ada panduan template usulan, cara mengusulkan dan sebagainya dan  tentunya komunikasi tidak terbatas pada website saja  "Kita melakukan sosialisasi dan komunikasi lanjut bila diperlukan. Kedai Reka itu kan diinisiasi oleh Ditjen Dikti, di dalamnya ada platform yang mempertemukan industri dengan perguruan tinggi,” ujar Beny.

Saat ini sudah ada lebih dari 31 prodi unutk SMK D-2 jalur cepat (fast track) yang menyatakan minat. “Jadi, untuk SMK sudah ada ratusan dan tetap mereka harus mengusulkan dalam bentuk proposal,” ucap Beny.

Animo dari dunia kerja, lanjut Beny, sebetulnya sebelum ada program ini pun SMK dan perguruan tinggi itu umumnya sudah memiliki rekan dunia kerja atau industri yang selama ini sudah bekerja sama. Namun, kebijakan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kerja sama tersebut menjadi lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Tujuh Desa di Jawa Barat Dijadikan Desa Cerdas Bekerjasama dengan BAZNAS, Ini Bentuk Programnya

“Kalau dulu kerja samanya mungkin hanya sebatas magang, sekarang bisa kita tambah menjadi pengembangan kurikulum, mungkin dosennya bisa mengajar dan sebagainya. Sehingga semakin banyak bentuk kerja samanya, memenuhi paket link and match 8+i yang dicanangkan Ditjen Diksi,” ujar Beny.

Kampus Merdeka Vokasi tahun ini, kata Beny, pemerintah hanya memberikan rangsangan atau insentif kepada institusi pendidikan yang mempunyai program bagus untuk diberikan dana dukungan.

“Pada tahun-tahun mendatang, mereka sebenarnya secara mandiri bisa menjalankan program ini. Tahun ini sebagai inisiasi awal kita sebagai pembina dari perguruan tinggi tentunya kita perlu mendorong untuk bisa menjalankan program,” imbuh Beny.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler