Curhat: Sudah Lulus Yudisium, tapi Gundah Melanda

10 Desember 2020, 15:00 WIB
SUASANA yudisium magister manajemen ARS University, Kamis, 10 Desember 2020 /Istimewa/

JURNAL SOREANG- Lulus yudisium dari perguruan tinggi ternyata menimbulkan masalah baru. Rasa gundah kerap melanda lulusan baru berkaitan dengan lapangan kerja yang akan diisinya maupun kiprah lain di masyarakat.

"Saya tahu bahwa kita semua memiliki kegundahan dan muncul pertanyaan apa yang harus saya lakukan selanjutnya?” kata peraih yudisium terbaik magister manajemen ARS University, Rifa Anggyana, saat mewakili rekan-rekannya dalam yudisium magister manajemen ARS University di Hotel Prime Park Bandung, Kamis, 10 Desember 2020.

Namun, Rifa meminta para peraih yudisium apa pun predikat kelulusan yang kita peroleh, maka kita harus tetap berbangga diri atas perjuangan dan kerja keras kita selama ini.

Baca Juga: Kapolresta Bandung, Himbau Warga Tunggu Hasil Suara Resmi Dari KPU

"Anda senua yang lebih tahu rintangan yang dihadapi, dan cobaan yang dilewati. Kesedihan, dan kebahagiaan selama menempuh pendidikan maupun menyelesaikan studi. Saya tahu rasa kecewa yang pernah Anda rasakan dan kesulitan dalam penelitian, bahkan rasa putus asa yang pernah menghampiri di saat keuangan tidak mencukupi dan jerih payah anda kurang dihargai," ujarnya.

Guru honorer SMAN 1 Bandung ini meminta jangan biarkan orang lain merendahkan karena kita pemenang dalam kompetisi ini.

"Ingatlah bahwa banyak mahasiswa yang membawa amanah dari kedua orang tua untuk menimba ilmu di kampus ARS University. Namun, pulang tanpa membawa gelar, ilmu dan kebanggaan bagi orang tua mereka. Jadikanlah predikat kelulusan sebagai suatu kebanggan karena memenuhi harapan orang tua dan buatlah orang lain mengakui kehebatan kita," ujarnya.

Baca Juga: Empat Prodi Ini Disiapkan Raih Sertifikasi Level ASEAN

Dia menambahkan, ada kegundahan dan muncul pertanyaan “apa yang harus saya lakukan selanjutnya?”.

"Apalagi di saat pandemi ini ketika lapangan kerja makin sempit bahkan banyak pegawai dirumahkan malah di PHK. Tapi, lakukanlah yang terbaik yang bisa dilakukan. Ini adalah hidupmu dan hidupmu ada di tanganmu," katanya.

Jika di masa depan kita menghadapi masa yang sulit, ingat kembali bahwa ada kedua orang tua yang memiliki keterbatasan finansial, pendidikan dan tenaga yang tidak pernah menyerah untuk kebaikan anaknya.

Baca Juga: Bantu Tingkatkan Imun Warga, Perusahaan Ini Kirim Bantuan Melalui BAZNAS dan PMI Kabupaten Bandung

"Oleh karenanya, buktikan kepada mereka bahwa mereka tidak salah karena telah memperjuangkan kita. Hari ini kita resmi mengikrarkan bahwa kita adalah petarung di masa depan, bertarung untuk membawa perubahan yang lebih baik di tengah masyarakat menyelesaikan problematika dalam bidang masing-masing," kata pembina Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar ini.

Dia berharap semoga ilmu yang kita peroleh selama menempuh pendidikan di program studi magister Manajemen ARS University dapat terealisasikan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya tahu bahwa apa yang saya sampaikan tidak begitu istimewa dan seperti lulusan terbaik lainnya. Tapi, ini adalah diriku. Aku tidak bisa menjadi orang lain. Terima kasih kepada kedua orangtua, Ketua PW Pergunu Jawa Barat, dan para dosen yang telah mendidik kami semua," katanya yang mendapatkan beasiswa kerjasama Pergunu Jawa Barat dengan ARS University.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler