Network
JURNAL SOREANG - Guna beradaptasi dengan waktu pertandingan pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia Remaja Virtual 2020 di Peru, 11-18 November mendatang, empat lifter Indonesia menjalani latihan pada tengah malam hingga dini hari.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 9 November 2020, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Hadi Wiharja, mengatakan selisih waktu antara Indonesia dengan Peru mencapai 12 jam.
“Ya mereka sudah mulai berlatih tengah malam hingga dini hari untuk beradaptasi dengan waktu pertandingan," kata Hadi Wihardja, dikutip dari antaranews.com.
Baca Juga: Jemput Habib Rizieq, Ini Permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Selain harus menyesuaikan diri dengan bioritme atau jam biologis yang baru, Kejuaraan secara virtual tersebut menjadi pengalaman pertama bagi lifter Indonesia.
Selain itu, para lifter juga bakal menghadapi sistem pertandingan yang berbeda dengan kejuaraan angkat besi pada umumnya.
Biasanya, angkatan dilakukan secara acak sesuai dengan kesiapan dan strategi masing-masing lifter. Sedangkan pada kejuaraan virtual, semua peserta secara berurutan harus menyelesaikan angkatan pertamanya terlebih dulu sebelum dimulai ke angkatan kedua dan ketiga.
Baca Juga: Jokowi: Harus! 2025 Semua Tanah di Indonesia Sudah Bersertifikat, Termasuk Lahan Tempat Ibadah
Para lifter Remaja Indonesia, akan bertemu dengan lifter remaja negara lainnya, tercatat ada 62 negara yang ikut dalam Kejuaraan tersebut dengan melibatkan 425 perserta, yang bertanding di negaranya masing-masing.
