Erik ten Hag Tuduh Casemiro Sebagai Bilang Keladi Menurunnya Tim, Begini Kata Legenda Manchester United

- 14 Oktober 2023, 17:11 WIB
Casemiro,  Erik ten Hag Tuduh Casemiro Sebagai Bilang Keladi Menurunnya Tim, Begini Kata Legenda Manchester United/twitter/Casemiro
Casemiro, Erik ten Hag Tuduh Casemiro Sebagai Bilang Keladi Menurunnya Tim, Begini Kata Legenda Manchester United/twitter/Casemiro /

JURNAL SOREANG - Di waktu jeda internasional, tim sepak bola harus berbenah untuk lebih baik kedepannya, termasuk Manchester United. Performa tim yang berjuluk Setan Merah itu tampil jauh di bawah ekspektasi fans dan pecinta sepak bola. 

Salah satu penyebabnya adalah blunder yang dilakukan pemainnya. Tak hanya blunder dari pemainnya, cederanya beberapa pemain dan pemain yang tampil di bawah performa juga menjadi penyebabnya. 

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube GALZ yang diupload pada 13 Oktober 2023, permasalahan pemain yang tampil di bawah performa adalah hal yang paling disorot. 

Baca Juga: Gugup Saat Public Speaking? Simak 5 Tips yang Dapat Kamu Lakukan Saat Publik Speaking!

Banyak fans dan pecinta sepak bola pada umumnya menyebut Andre Onana, Marcus Rasford, dan Bruno Fernandes merupakan pemain yang tampil di bawah performa terbaiknya. 

Berbeda dengan pecinta sepak bola dan fans, Erik ten Hag justru menyalahkan Casemiro sebagai biang keladi start buruk Manchester United. Hal itu disampaikan olehnya pasca laga melawan Brentford kepada media.

Hal ini menjadi masalah besar karena banyak pundit atau tokoh sepak bola yang tidak setuju dengan pendapat pelatih yang berusia 53 tahun itu, termasuk Teddy Sheringham dan Gilberto Silva. 

Meski harus diakui, gol yang dicetak oleh pemain Brentford pada laga pekan kedelapan Premier League itu memang kesalahan dari gelandang asal Brasil itu.

Namun perlakuan itu berbeda dengan Andre Onana yang sudah melakukan blunder di setiap laga, tapi tidak pernah dicadangkan atau diganti. 

Harus diakui, pergantian pemain dalam laga adalah hak pelatih, termasuk menggantikan Casemiro dengan Christian Eriksen pada babak kedua. Namun, statement yang menuduh Casemiro itu sangat berlebihan. 

Baca Juga: Ini Dia Sosok Pegawai KPK yang Mangkir Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL, Mau Tahu?

"Saya menginginkan lebih banyak sepakbola. Saya butuh pemain yang memberikan lebih banyak passing, distribusi, link-up, jadi saya menggantikan Casemiro dengan Christian Eriksen," ujar mantan pelatih FC Utrecht pasca laga melawan Brentford. 

Memang, performa Casemiro menurun di awal musim ini. Tapi bukan kesalahannya secara murni, tapi strategi pelatih asal Belanda itu juga turut memberikan andil penurunan bagi pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu. 

Mengingat mantan pemain Real Madrid itu yang kurang gesit dan cepat, jelas itu membuat lini bertahan Manchester United dapat beberapa kali tembus. 

Jika dimainkan sebagai gelandang bertahan tunggal, tak heran jika pemain timnas Brazil itu kewalahan menghadapi serangan balik yang cepat dari tim lawan. Ini mengingatkan kita dengan kelemahan yang sama dimiliki oleh Andrea Pirlo. 

Statement yang dinilai menjatuhkan Casemiro itu dikritik oleh mantan pemain dan legenda Manchester United, Teddy Sheringham. 

Pemain yang pernah membawa Setan Merah meraih treble winner musim 1998/99 menyebut jika Casemiro adalah pemain yang punya peran besar bagi tim. 

Hanya saja satu kesalahan saja bisa dianggap tidak layak. Yang harus diingat adalah Casemiro merupakan pemain yang bermental juara. Jadi, Casemiro tahu apa yang harus dilakukannya. Meski begitu, Casemiro bukanlah dewa yang bisa melakukannya sendiri.

Baca Juga: Rencana Pemanggilan Ketua KPK Firli Soal Dugaan Pemerasan SYL, Kapolda Metro Jaya: Terkait atau Tidak?

Lanjut dari mantan pemain timnas Inggris itu menyebut dengan hadirnya Casemiro di lini tengah Setan Merah, membuat permainan Manchester United memiliki nyawa tersendiri. Bahkan, Teddy Sheringham menyebut Casemiro sebagai Roy Keane di skuad Manchester United saat ini. 

"Yang akan saya katakan tentang Casemiro adalah saya pikir dia seperti Roy Keane yang telah hilang selama delapan tahun terakhir. Jendral lini tengah yang memiliki keinginan dan pemahaman tentang permainan kapan harus melakukan apa untuk memastikan timnya tampil dengan kemampuan terbaik mereka. Dia tidak hanya mengkhawatirkan dirinya sendiri, saya menyukainya. Mungkin dia berpikir dia harus memaksakan sesuatu pada saat itu sehingga terciptalah sebuah kesalahan fatal," ucapnya.

Tak hanya Sheringham, mantan pemain timnas Brazil dan Arsenal, Gilberto Silva juga angkat bicara. 

Menurut legenda Arsenal yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu adalah alasan yang tidak masuk akal. 

Lanjutnya, peran Casemiro adalah peran yang tidak mudah. Semuanya dipersulit oleh Erik ten Hag. Saat Casemiro membuat kesalahan kecil, bisa-bisanya Erik ten Hag menyindirnya di depan media. 

"Hal yang sulit untuk dipahami oleh beberapa pemain tentang peran ini adalah apa yang harus dilakukan saat anda tidak menguasai bola, karena terkadang di posisi ini anda tidak mendapatkannya sebanyak yang lain," ujarnya. 

"Casemiro saat ini tetaplah pemain terbaik di dunia di posisinya. Dia memainkan peran besar dalam segala hal yang terjadi baik itu di Real Madrid atau sekarang di Manchester United. Jadi tidak adil menyalahkannya terlalu jauh," tutupnya. 

Jika berkaca dari dua legenda sepak bola yang berkomentar, apa yang dilakukan oleh mantan pelatih Ajax Amsterdam itu terlalu berlebihan. 

Baca Juga: Ngaku Ada di Tempat Pertemuan Firli Bahuri dan SYL, Dua Mantan Atlet Badminton Bakal Dipanggil Polisi

Meski apa yang disampaikannya adalah kata-kata yang tersirat, fans dan pecinta sepak bola sudah tahu siapa yang dimaksud. Yang tidak habis pikir adalah satu kesalahan dari Casemiro, Erik ten Hag langsung menyindir dan menjatuhkannya di depan media. Sedangkan Andre Onana yang hampir tiap laga membuat blunder, dibela mati-matian. 

Sangat disayangkan pelatih sekelas Erik ten Hag melakukannya. Padahal dalam beberapa laga, Casemiro memberikan berbagai kontribusi, seperti gol, assist, umpan kinci, hingga tekel. 

Hingga artikel ini dibuat, Casemiro adalah top skor tim dengan empat gol. Tak hanya Onana yang dibela mati-matian, Marcus Rasford dan Bruno Fernandes juga demikian. 

Padahal, mayoritas fans sudah sadar kalau ketiganya sedang underperform. Tetap saja mereka dimainkan. 

Setelah jeda internasional, diharapkan Erik ten Hag lebih melepaskan egonya dan lebih bijak soal menilai pemain. 

Meski Casemiro tidak membalasnya seperti konflik pelatih asal Belanda itu dengan Jadon Sancho, setidaknya Erik ten Hag tahu diri dan sadar bahwa Casemiro sudah memberikan yang terbaik.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah