Ini Wonderkid Terbaik Bundesliga Musim Lalu versi FM23. Ada Jude Bellingham hingga Josko Gvardiol

- 4 Oktober 2023, 18:57 WIB
Football Manager 23 Bundesliga/twitter/Rtupoke
Football Manager 23 Bundesliga/twitter/Rtupoke /

Selanjutnya ada Josko Gvardiol, bek timnas Kroasia. Saat di RB Leipzig, Gvardiol hampir mencapai kemampuan maksimalnya untuk ukuran pemain bertahan modern. Hal ini membuat Manchester City harus mengeluarkan uang lebih dalam ke RB Leipzig. 

Lanjut ke Piero Hincapie, bek tengah asal Ekuador yang berusia 21 tahun. Bek andalan Xabi Alonso selain Edmond Tapsoba itu kemampuan untuk mengatur pertahanan tim yang kuat. Kelebihan di Positioning 15, Marking 14, Tackling 14, Acceleration 14, dan Anticipation 14, bisa diproyeksikan sebagai bek terbaik top Eropa. Bahkan bisa menyamai atau melebihi Josko Gvardiol. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kue Pukis: Dari Polos Hingga Berlapis Topping

Untuk bek kiri, ada Luca Netz dari Borussia Monchengladbach. Bek yang pernah membela timnas Jerman U21 itu cukup populer di kalangan pemain game Football Manager. 

Dengan beberapa keunggulan seperti Pace 15, Acceleration 15, dan Corners 15, serta Crossing 13, itu dapat menggambarkan kreativitas dan mobilitas yang luar biasa di sisi kiri pertahanan dari pemain yang berusia 20 tahun itu. Atribut juga mengindikasikan Netz jago dalam hal umpan lambung. 

Selanjutnya ada mantan pemain FC Schalke 04 yang saat ini bermain untuk FSV Mainz, yaitu Tom Krauss. Pemain yang pernah membela timnas Jerman di berbagai kelompok umur itu merupakan didikan dari akademi RB Leipzig. 

Dengan beberapa kelebihan atributnya seperti Natural Fitness 17, Determination 17, dan Bravery 17, serta Tackling 16, membuat Krauss termasuk gelandang bertahan dan gelandang tengah pekerja keras. 

Lanjut ke gelandang tengah timnas Inggris yang saat ini bermain untuk Real Madrid, Jude Bellingham. Sebanyak 17 persen pemain Football Manager 23 di seluruh dunia membeli pemain yang tampil gacor bersama El Real. 

Bellingham bukan hanya sekadar wonderkid, ia adalah superstar sesungguhnya. Kelebihan 'Gets into Opposition Area' membuat dimensi serangan Borussia Dortmund saat itu membahayakan tim lawan di Bundesliga Jerman. 

Baca Juga: Al Hilal Menang Atas Tim Iran di AFC Champions League Meski Kualitas Lapangan Buruk

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Twiter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah