Network
JURNAL SOREANG - Di ajang Carabao Cup, secara mengejutkan Ipswich Town berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderes dengan skor 3:2. Dalam laga itu, Elkan Baggott yang merupakan pemain naturalisasi Indonesia juga ikut serta dalam lapangan untuk mengalahkan Wolves.
Tak hanya di Carabao Cup, di Championship atau nama lain dari Premier League divisi dua itu juga tak kalah mengejutkan.
Hingga pekan kesembilan, Ipswich Town bercokol di peringkat kedua dengan tujuh kali menang dan sekali imbang. Poin Ipswich Town hanya kurang dua poin dari Leicester City yang ada di puncak klasmen dengan 24 poin.
Dengan skuad yang dimiliki saat ini, akankah Elkan Baggott dan kawan-kawan berhasil membawa Ipswich Town promosi ke Premier League musim 2024/25?
Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter Medios Espacios @MediosEspacios yang diposting pada 27 September 2023, hal itu bisa terjadi jika Ipswich Town bermain dengan tren positif yang konsisten.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Ipswich Town berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderes di ajang Carabao Cup dengan skor 3:2. Meski Wolves tampil dengan separuh kekuatan, permainan dari Ipswich bersama pelatih McKenna menarik untuk dibahas.
Kieran McKenna merupakan pelatih Ipswich Town asal Irlandia Utara yang melatih tim itu sejak 2021 setelah sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Manchester United.
Baca Juga: The Korean Guy jadi Penentu Kemenangan, Manchester City Kalah dari Wolves 2:1
Hampir sama jalan karier kepelatihannya dengan Xabi Alonso, Kieran McKenna ini juga memulai karier kepelatihannya dari melatih Tottenham Hotspurs U18 dan Manchester United U18. Setelahnya, McKenna naik pangkat sebagai asisten pelatih Manchester United sejak 2018 hingga 2021.
Saat menjabat sebagai asisten pelatih Manchester United, McKenna ditugaskan untuk mengurus lini bertahan Setan Merah. Saat melatih Ipswich Town, McKenna menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 3-2-4-1. Dengan begitu, McKenna berhasil membuat pemain tim lawan untuk melakukan penjagaan kepada pemainnya.
Ketika mengikuti salah satu pemain, mereka meninggalkan celah. Celah itulah yang dimanfaatkan oleh pemain Ipswich Town untuk menyerang. Caranya dengan melakukan aggressive passes.
Aggressive passes ini sangat dibutuhkan untuk menghasilkan serangan balik yang cepat. Tak hanya itu, McKenna juga memberi perintah kepada tiga pemain depan atau lebih untuk menekan pemain lawan.
Baca Juga: Pekan ke 14 Berakhir! Simak Jadwal Lengkap BRI Liga 1 pekan ke 15, Dimulai Kapan?
Strategi ini berjalan dengan sukses karena di musim lalu, strategi ini menempatkan Ipswich Town berada di urutan pertama dalam menghasilkan high turnover di League One musim 2022/23 atau Premier League divisi ketiga musim 2022/23. Data turnover itu diambil dari Opta Analyst.
Turnover yang tinggi itu berasal dari strategi McKenna yang menyuruh pemain Ipswich Town untuk memberikan tekanan pada pemain tim lawan.
Tekanan atau pressing yang dilakukan pemain Ipswich Town dilakukan mulai dari area 40 meter dari gawang tim lawan.
Meski yang dilakukan itu bisa membuat pemain tim lawan melakukan umpan yang salah, namun hal itu sangat rentan jika tim lawan berhasil melewati strateginya dan melakukan serangan balik cepat.
Baca Juga: Pekan ke 14 Berakhir! Simak Jadwal Lengkap BRI Liga 1 pekan ke 15, Dimulai Kapan?
Pemain Ipswich Town juga punya beberapa pemain yang dapat mengisi peran yang diberikan pelatih dengan baik, seperti Conor Chaplin, Nathan Broadhead, dan Leif Davis. Lwaf Davis merupakan pemain yang berposisi sebagai bek sayap kanan. Selain menjaga area sayap kanan, beberapa kali Leif Davis juga ikut membantu penyerangan.
Peluang Ipswich Town untuk bermain di Premier League musim 2024/25 terbuka lebar. Hal ini karena hanya Leeds United dan Leicester City yang kualitas pemainnya mendekati Premier League.
Konsisten dengan tren positif di divisi Championship adalah hal yang penting untuk promosi ke Premier League. Konsisten dibutuhkan mengingat Middlesbrough dibawah asuhan mantan pemain Manchester United dan Tottenham Hotspurs, Michael Carrick meraih win streak atau menang di beberapa laga secara beruntun. Sayangnya, timnya gagal promosi ke Premier League.***
