Network
JURNAL SOREANG - Sejak ditinggal Sir Alex Ferguson (SAF) pada 2013, Manchester United sudah mengeluarkan €1,54 miliar untuk beli banyak pemain hingga artikel ini dibuat. Sayangnya, tim yang identik dengan warna merah ini belum berhasil mendatangkan gelar bergengsi, seperti UEFA Champions League atau Premier League.
Bahkan, tim ini belum konsisten menjadi penantang gelar di berbagai kompetisi yang dijalaninya. Apa masalah kebijakan transfer yang dilakukan Setan Merah? Mengapa banyak pemain yang gagal dan harga yang tidak sesuai dengan kualitasnya?
Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter X Garis Tengah @garistengah_id yang diposting pada 19 September 2023, enam pelatih setelah Sir Alex Ferguson yang melatih Manchester United melakukan pengeluaran yang fantastis.
Baca Juga: Apresiasi Penurunan Kabel, Warga: Kota Bandung Semakin Estetik dan Menarik
Karenanya, kerugian yang dialami oleh tim sebesar €1,32 miliar. Angka tersebut diatas tim rival sekota, Manchester City di angka €1,09 miliar dan Chelsea €1,03 miliar.
Salah satu penyebab kebijakan transfer Manchester United yang tidak efektif adalah tidak ada kebijakan transfer jangka panjang yang terencana.
Banyak dari pemain yang didatangkan Manchester United berdasarkan kebutuhan pelatih. Padahal, tim ini suka gonta-ganti pelatih dalam dua hingga tiga musim.
Karena pemain yang didatangkan sesuai dengan selera pelatih yang menukangi Manchester United, tidak heran para pemain yang dibeli kesulitan beradaptasi.
Baca Juga: VIRAL: Bocah 8 Tahun Meninggal Tertimpa Tembok Akibat Aksi Freestyle Motor Oleh Pelajar
